President Monash University Indonesia Matthew Nicholson menyatakan Monash University telah meluluskan lebih banyak mahasiswa Indonesia dibanding kampus luar negeri lainnya. Diperkirakan jumlahnya lebih dari 10 ribu alumni.
"Monash University telah meluluskan lebih banyak mahasiswa Indonesia daripada universitas lain di luar Indonesia, lebih dari 10 ribu alumni," ungkap Matthew dalam Wawancara Eksklusif 1-on-1 Monash University di Fairmont Hotel Jakarta, Sabtu (19/7/2025), ditulis Senin (21/7/2025).
Tidak putus di satu generasi, banyak alumni akhirnya memutuskan anaknya untuk berkuliah di kampus yang sama. Oleh karena itu, peran alumni Indonesia dinilai sangat besar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Banyak dari mereka mengirimkan anak-anak mereka ke Monash University juga. Jadi, kami memiliki keluarga Monash multi-generasi di Indonesia," sambungnya.
Hal ini juga dibenarkan Vice-Chancellor and President Monash University Sharon Pickering. Ia menyebut mahasiswa Indonesia sudah berkuliah di Monash University sejak 1961.
"Mahasiswa Indonesia mulai berdatangan ke Monash sejak dini. Kami membuka pintu pada tahun 1961, dan mahasiswa Indonesia menjadi bagian inti Monash sejak awal berdirinya universitas ini," kata Sharon.
Kini, Sharon menyebut alumni Monash University di Indonesia sangat sukses dan mereka terhubung satu dan lainnya.
Jurusan Favorit Mahasiswa Indonesia di Monash University
Terkait program studi (prodi) favorit, Matthew menyebut jurusan yang dipilih mahasiswa Indonesia di Monash University Australia dan Monash Indonesia sangat berbeda. Di kampus Monash Indonesia, prodi S2 Inovasi Bisnis sangat populer.
"Program studi Inovasi Bisnis kami sangat populer karena kami berfokus pada hal-hal yang sedang tren, yaitu inovasi dalam industri Indonesia," jelasnya.
Selain S2 Inovasi Bisnis, prodi lain yang juga populer adalah S2 Ilmu Data (Data Science) dan S2 Manajemen dan Kebijakan Publik (Public Policy and Management). Keduanya menjadi bidang-bidang penting yang perlu dikuasai baik masa kini maupun masa depan.
"Ilmu data dan kecerdasan buatan mendorong banyak industri dan menjadi solusi bagi berbagai masalah yang kita hadapi sebagai komunitas (sedangkan) Magister Manajemen Kebijakan Publik juga sangat populer dan kami telah menjalin banyak kemitraan dengan pemerintah terkait hal ini," sambung Matthew.
Berbeda dengan kampus Indonesia yang baru memiliki 9 prodi S2, Monash University di Australia menawarkan prodi yang lebih luas. Dengan begitu, jurusan yang diambil mahasiswa Indonesia juga lebih beragam.
"Di kampus Australia, orang Indonesia tertarik dengan luasnya pilihan program studi Monash. Jadi, orang Indonesia mengambil jurusan kedokteran, teknik, dan bisnis," katanya.
Namun, prodi-prodi yang berkaitan dengan teknologi masa kini juga tak lepas dari pilihan mahasiswa Indonesia di Monash University Australia. Prodi yang dimaksud adalah keamanan siber, ilmu data, kecerdasan buatan, media dan komunikasi, bahkan desain.
"Mereka terdaftar di program Magister dan Sarjana Desain, berinovasi menciptakan produk masa depan. Jadi, saya pikir orang Indonesia punya banyak minat," pungkasnya.
(det/faz)