Mahasiswa Indonesia menjadi saksi ketegangan serangan Israel di ibu kota Suriah, Damaskus pada Rabu (16/7/2025) lalu waktu setempat.
"Ledakan terjadi sekitar pukul 14.30 waktu setempat, sesaat setelah waktu makan siang. Saya, seorang mahasiswa Indonesia yang tinggal di distrik Rukn Ad-Dien-berjarak sekitar 15 menit dari pusat kota-mendengar suara dentuman keras yang menggetarkan kaca-kaca jendela asrama kami," ungkap mahasiswa Bilad Asy-Syam University, Damaskus bernama Hammam Badruz kepada detikEdu melalui keterangan tertulis pada Jumat (18/7/2025) waktu Indonesia.
"Tak lama kemudian, kepulan asap hitam terlihat membumbung tinggi dari arah pusat kota," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Situasi Mahasiswa Indonesia Saat Serangan
Ia menyebut setelah terdengar ledakan pada sekitar jam makan siang di asrama, terdengar suara pesawat. Menurutnya sangat jarang terdengar suara pesawat di langit Damaskus. Maka ia pun bergegas keluar untuk melihat apa yang terjadi.
"Selang waktu berita pun menyiarkan apa yang terjadi di tengah Kota Damaskus, syukur Alhamdulillah pelajar Indonesia di waktu itu tidak ada di sekitar tempat kejadian," kata ia.
Hammam menyebut serangan udara Israel mengoyak ketenangan warga pada siang bolong. Peristiwa tersebut memicu kepanikan massal dan meninggalkan jejak kehancuran.
Ia menceritakan, suasana mendadak berubah drastis. Jalan-jalan yang semula ramai menjadi sunyi.
Warga berlarian mencari tempat aman. Aparat keamanan tampak memperketat penjagaan di berbagai titik strategis.
"Sebagai mahasiswa asing yang berada di Damaskus, saya menyaksikan sendiri wajah ketakutan yang menghantui warga kota," kata Hammam.
"Banyak dari mereka hanya mendambakan hidup dalam damai, namun harus kembali terjebak dalam pusaran konflik geopolitik yang seolah tak berujung," tuturnya.
Ratusan Pelajar Aktif di Damaskus
Menurut Hammam, yang tercatat di kesekretariatan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Suriah ada 150 pelajar aktif Tanah Air yang kini berada di Damaskus. Mereka berada di Ruk Ad-dien, Maidan, dan Dumaar.
Secara umum, mahasiswa-mahasiswa ini kuliah di Bilad Asy-Syam University dan Ma'had syekh Adnan Al afyouni.
Pada Rabu (16/7/2025) waktu setempat, militer Israel menyerang Kementerian Pertahanan Suriah di Damaskus dua kali. Serangan dilakukan saat mengintervensi bentrokan antara tentara Suriah dan kelompok Druze di Suriah selatan.
Serangan tersebut meruntuhkan empat lantai kementerian dan merusak fasadnya, sebagaimana dilaporkan oleh Guardian.
Ini adalah pertama kalinya Israel menargetkan Damaskus sejak Mei dan hari ketiga berturut-turut Israel melancarkan serangan udara terhadap militer Suriah.
(nah/nwk)