2 Mahasiswa KKN UGM Meninggal di Maluku Tenggara Akibat Speedboat Terbalik

ADVERTISEMENT

2 Mahasiswa KKN UGM Meninggal di Maluku Tenggara Akibat Speedboat Terbalik

Trisna Wulandari - detikEdu
Rabu, 02 Jul 2025 11:29 WIB
Mahasiswa KKN UGM meninggal.
Dua mahasiswa KKN UGM meninggal di Maluku Tenggara akibat perahu terbalik. Keduanya yakni Septian Eka Rahmadi dan Bagus Adi Prayogo. Foto: diolah dari Instagram @kknugm.yogyakarta
Jakarta -

Dua mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) meninggal saat bertugas dalam Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) di Maluku Tenggara. Kedua mahasiswa KKN UGM yang meninggal yaitu Septian Eka Rahmadi dan Bagus Adi Prayogo.

UGM dalam laman resmi menyampaikan, para mahasiswa semula menjalankan Revitalisasi Terumbu Karang, salah satu kegiatan KKN-PPM Unit Manyeuw. Tujuh mahasiswa dan lima warga lokal memakai dua perahu motor (speedboat) untuk mengambil pasir yang akan jadi bahan membangun Artificial Patch Reef (APR) sekitar pukul 11.00 WIT.

Salah satu perahu motor terbalik dalam perjalanan pulang akibat gelombang tinggi dan angin kencang. Lima mahasiswa selamat, Eka meninggal, dan Bagus Adi Prayogo dinyatakan hilang. Pada Selasa (1/7/2025) malam, Bagus ditemukan dalam kondisi meninggal oleh warga sekitar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir dari detikSulsel, peristiwa nahas ini tejadi di sekitar perairan Pulau Wahr, Kecamatan Manyeuw, Maluku Tenggara pada Selasa (1/7/2025) pukul 14.07 WIT.

Kepala Basarnas Ambon Muhamad Arafah membenarkan semula lima mahasiswa selamat, 1 mahasiswa meninggal dunia, dan 1 mahasiswa lain dalam pencarian. Dalam peristiwa tersebut, perahu yang bertolak dari Desa Debut menuju Pulai Wahr terbalik.

ADVERTISEMENT

"Longboat membawa 7 orang berangkat dari Desa Debut menuju Pulau Wahr kemudian mengalami terbalik di sekitar perairan Pulau Wahr," terangnya, Selasa (1/7/2025).

Rekan mahasiswa KKN UGM, Fauzidiah kemudian mengetahui informasi kecelakaan tersebut. Ia yang melaporkan kejadian ini pada Pos SAR di Maluku Tenggara.

"Usai mendapati informasi tersebut pukul 15.40 WIT lalu digelar operasi SAR pencarian para korban (mahasiswa KKN UGM)," imbuh Arafah.

Lima mahasiswa yang selamat ditemukan tim SAR gabungan dari Pos SAR Tual, TNI, Polairud, Bakamla, Dinas Pariwisata Kota Tual, dan warga. Kelima mahasiswa kemudian dievakuasi warga ke Desa Debut.

Dua Mahasiswa dalam Pengabdian Masyarakat

Keluarga besar Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat UGM menyatakan duka cita atas berpulangnya kedua mahasiswa.

Direktur Pengabdian kepada Masyarakat (DPKM) UGM Dr dr Rustamadji MKes mengatakan Eka adalah sosok mahasiswa cerdas yang bersahaja dan berkomitmen dalam belajar serta mengabdi untuk masyarakat.

"Kepergiannya membawa duka mendalam, tidak hanya bagi keluarga dan sahabat tetapi juga bagi rekan sejawatnya di KKN-PPM Unit Manyeuw," ucapnya dilansir dari laman UGM.

"Kami kehilangan sosok muda yang penuh potensi dan semangat. Semoga Almarhum mendapat tempat terbaik di sisi-Nya, dan keluarga diberi ketabahan," imbuh Rustamadji.

Sementara itu, Bagus adalah mahasiswa yang rendah hati dan bersemangat kolaboratif tinggi, serta berprestasi akademik sekaligus aktif dalam kegiatan sosial dan kemahasiswaan.

"Kami sangat kehilangan. Bagus adalah mahasiswa yang aktif, peduli terhadap lingkungan, dan menunjukkan dedikasi tinggi dalam setiap kegiatan pengabdian. Semoga Almarhum mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan serta ketabahan," ujarnya.

Pemulangan Jenazah dan Pendampingan Mahasiswa


Rustamadji menjelaskan, UGM tengah memastikan penanganan darurat serta memberikan pendampingan dan dukungan bagi mahasiswa terdampak, termasuk dukungan psikologis mahasiswa yang selamat dan pemulangan jenazah mahasiswa yang meninggal.

Koordinasi penanganan, pendampingan, dan pemulangan tersebut dilaksanakan antara DPKM UGM dan fakultas terkait dengan bupati beserta jajaran Pemerintah Daerah Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku, serta Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) Maluku.

"UGM tengah melakukan koordinasi intensif antara DPL, Kagama, dan mitra lokal, memberikan dukungan psikologis dan logistik bagi tim mahasiswa, serta memfasilitasi pemulangan jenazah ke daerah asal dengan pendampingan universitas," ucapnya.

Ia menambahkan, UGM berkomitmen untuk terus memastikan perlindungan dan keselamatan seluruh peserta KKN-PPM. Ia menyatakan, UGM juga melakukan evaluasi menyeluruh terhadap prosedur keamanan di lapangan.

"Kami mengapresiasi setinggi-tingginya semua pihak yang telah membantu dalam proses pencarian dan evakuasi, mulai dari pemerintah daerah, mitra lokal, hingga warga setempat. Bantuan mereka sangat berarti di tengah situasi sulit ini," imbuhnya.




(twu/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads