Kronologi Longboat Bawa 7 Mahasiswa KKN UGM Terbalik di Maluku, 1 Orang Tewas

Maluku

Kronologi Longboat Bawa 7 Mahasiswa KKN UGM Terbalik di Maluku, 1 Orang Tewas

Muhammad Jaya Barends - detikSulsel
Selasa, 01 Jul 2025 18:42 WIB
Longboat yang membawa 7 mahasiswa kerja kuliah nyata (KKN) dari Universitas  Gadjah Mada (UGM) terbalik di Perairan Pulau Wahr, Kabupaten Maluku Tenggara.
Foto: Pencarian korban longboat terbalik di Maluku Tenggara.(dok Basarnas Ambon)
Maluku Tenggara -

Longboat yang membawa 7 mahasiswa kerja kuliah nyata (KKN) dari Universitas Gadjah Mada (UGM) terbalik di Perairan Pulau Wahr, Kabupaten Maluku Tenggara, Maluku. Insiden tersebut mengakibatkan 1 orang tewas dan 1 hilang.

Peristiwa nahas itu terjadi saat longboat bertolak dari Desa Debut, Kecamatan Manyeuw menuju Pulau Wahr, Selasa (1/7/2025) pukul 14.06 WIT. Namun saat di tengah perjalanan, longboat tersebut terbalik.

"Longboat membawa 7 orang berangkat dari desa Debut menuju Pulau Wahr kemudian mengalami terbalik di sekitar perairan Pulau Wahr," kata Kepala Basarnas Ambon, Muhamad Arafah kepada detikcom, Selasa (1/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Informasi kecelakaan laut yang menimpa mahasiswa KKN UGM itu kemudian diketahui rekan mereka bernama Fauzidiah. Selanjutnya dilaporkan ke Pos SAR di Maluku Tenggara.

"Usai mendapati informasi tersebut pukul 15.40 WIT lalu digelar operasi SAR pencarian para korban (mahasiswa KKN UGM)," bebernya.

ADVERTISEMENT

Tim SAR gabungan yang terdiri dari Pos SAR Tual, TNI, Polairud, Bakamla, Dinas Pariwisata Kota Tual dan masyarakat lalu menuju Perairan Pulau Wahr. Dari pencarian itu ditemukan 5 orang selamat.

"5 orang berhasil diselamatkan tim SAR gabungan, 1 orang ditemukan meninggal dunia. Kini 1 orang lagi masih dalam pencarian," jelasnya.

Lanjut Arafah, 5 orang yang selamat itu telah dievakuasi ke Desa Debut termasuk 1 orang tewas. Kini upaya pencarian masih dilakukan terhadap 1 orang yang hilang.

"Tim masih melaksanakan pencairan 1 orang. 1 orang meninggal dan 5 orang selamat sudah dievakuasi oleh masyarakat ke Desa Debut," imbuhnya.




(ata/ata)

Hide Ads