UIN Syarif Hidayatullah Jakarta akan segera mempunyai Gedung Laboratorium baru di Fakultas Ilmu Kesehatan. Pembangunan secara resmi dimulai pada Rabu (12/6/2024).
"Fasilitas ini diharapkan dapat mendukung proses belajar dan riset mahasiswa serta dosen Fakultas Ilmu Kesehatan. Juga mahasiswa lain di lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta," ujar Rektor UIN Jakarta Prof Asep Saepudin Jahar MA PhD, dalam keterangannya, Rabu (12/6/2024).
Biaya pembangunan laboratorium baru ini diproyeksikan menelan biaya Rp 57 miliar. Selain dari Kemenag, pembiayaan investasi didukung juga oleh penyertaan Modal BLU UIN Jakarta Rp 8,5 miliar dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Rp 48,5 juta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Asep, gedung dibangun berdasarkan urgensi kebutuhan. UIN Jakarta saat ini memerlukan laboratorium untuk mendukung perkembangan riset.
"Evaluasi lembaga akreditasi SIIN saat melakukan visitasi akreditasi 4 Podi Fakultas Sains dan Teknologi beberapa waktu lalu menjelaskan kekurangan UIN Jakarta. Salah satunya laboratorium riset," katanya.
Selain itu, sebelumnya lembaga akreditasi internasional ASIIN merekomendasikan pembangunan gedung tersebut. Nantinya, laboratorium akan digunakan untuk pembelajaran mahasiswa dan riset.
"Ada dua jenis laboratorium, untuk pembelajaran dan untuk riset. Laboratorium untuk riset ini masih memerlukan penguatan," imbuhnya.
Dijadwalkan Rampung Tahun 2024
Targetnya, pembangunan gedung rampung pada tahun 2024 ini. Rektor berharap keberadaannya bisa segera dinikmati oleh mahasiswa hingga dosen.
"Fasilitas ini diharapkan dapat mendukung proses belajar dan riset mahasiswa serta dosen Fakultas Ilmu Kesehatan. Juga mahasiswa lain di lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta," kata Asep.
Pada acara peresmian pembangunan, turut hadir pejabat Kementerian Agama RI seperti Koordinator Perencanaan Kemenag RI Ida Noor Qosim dan Koordinator Sarana Prasarana PTKI M. Syarif Hidayatullah.
"Terimakasih kepada Kemenag RI atas dukungannya bagi UIN Jakarta sehingga kampus ini dapat melanjutkan pembangunan gedung maupun sarana prasarana lainnya," kata Asep.
"Sesuai pesan dari Pak Dirjen Pendis dan Pak Direktur PTKI agar kita sama-sama mengawal pelaksanaan pembangunan tepat waktu. Yang punya otoritas untuk selalu mengawasi," tambahnya.
(cyu/nwk)