Kemendikbud: Publikasi Indonesia Sangat Banyak, tapi Mayoritas Abal-abal

ADVERTISEMENT

Kemendikbud: Publikasi Indonesia Sangat Banyak, tapi Mayoritas Abal-abal

Novia Aisyah - detikEdu
Jumat, 01 Mar 2024 12:00 WIB
Ilustrasi Kuliah
Ilustrasi riset. Foto: Shutterstock/
Jakarta - Kemendikbudristek mengakui jumlah publikasi Indonesia sangat banyak. Sayangnya, sebagian besar darinya masih abal-abal atau tidak berkualitas.

Plt Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek, Nizam mengatakan beberapa kali ada bullying terkait publikasi riset di Indonesia yang banyak, tapi abal-abal.

"Beberapa kali kita mendapatkan unggahan di media sosial yang mem-bully kita semua karena publikasi Indonesia meski banyak tapi abal-abal. Jurnalnya tidak jelas, jurnal predator," kata Nizam, dalam Indonesia Research Summit-Editage di Jakarta pada Kamis (29/2/2024).

Nizam mengatakan jumlah publikasi di Indonesia oleh perguruan tinggi saat ini sangat banyak. Jumlahnya bahkan melejit dibandingkan negara-negara lainnya, terutama di Asia.

Kendati begitu menurutnya kualitas publikasi tersebut sangat perlu ditingkatkan lantaran banyak yang tak memenuhi standar.

Nizam berpesan agar dosen, mahasiswa, dan peneliti meningkatkan kualitas publikasi ini. Salah satunya dengan memilih jurnal untuk publikasi secara hati-hati.

"Makanya sangat penting untuk kita memastikan bahwa jurnal tempat kita publikasi betul-betul berkualitas. Bukan abal-abal dan bukan predator," pesan Nizam, dikutip dari Antara.

Nizam mengingatkan agar para dosen, mahasiswa, dan peneliti harus mempublikasikan riset ke jurnal yang bereputasi baik, walaupun untuk lulus dan terbit tidaklah mudah. Hal ini harus dilakukan karena berpengaruh terhadap reputasi perguruan tinggi dan dosen Indonesia di skala global.

Nizam menuturkan penguatan publikasi internasional bisa dilakukan melalui kerja sama antarperguruan tinggi negeri maupun dengan perguruan tinggi luar negeri. Terlebih, para peneliti Indonesia juga dapat bersinergi dengan para peneliti dari negara maju sehingga akan sangat membantu Indonesia untuk mengakses jurnal internasional.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Transfer Teknologi Binus University, Juneman Abraham menyebut jurnal internasional bisa meningkatkan ranking kampus. Capain tersebut turut bermanfaat untuk peneliti sendiri.

Walau begitu, Juneman turut mengingatkan agar kampus ataupun peneliti tetap mengutamakan kebermanfaatan publikasinya, terutama bagi masyarakat.


(nah/twu)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads