Penyelenggaraan Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) ke-23 tahun ini banjir peminat. Tercatat ada sebanyak 1.957 paper yang masuk dari berbagai negara.
AICIS 2024 diselenggarakan pada 1-4 Februari 2024 dengan tuan rumah UIN Walisongo Semarang. Tema diskusi tahun ini adalah 'Redefining The Roles of Religion in Addressing Human Crisis: Encountering Peace, Justice, and Human Rights Issues'.
Menurut Dirjen Pendidikan Islam Kemenag, M Ali Ramdhani, tema tersebut diangkat setelah melihat isu kemanusiaan global yang terdapat di beberapa negara seperti Ukraina dan Timur Tengah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pemikiran dan paparan hasil-hasil penelitian para akademisi, baik dari dalam maupun luar negeri, diharapkan dapat memberikan sumbangsih bagi peradaban dunia yang lebih baik," jelas Ali, dikutip dari laman UIN Sunan Gunung Djati, Jumat (26/1/2024).
328 Paper Bakal di Bahasa di Forum
Direktur Perguruan Tinggi Keagamaan Islam, Ahmad Zainul Hamdi mengatakan antusias pendaftar pada AICIS 2024 sangat tinggi, buktinya terdapat 1.957 paper yang masuk ke panitia dari 11 negara.
"Meski dilaksanakan di awal tahun, penyelenggaraan AICIS 2024 mendapat respon yang luar biasa dari publik. Sebanyak 1.957 paper yang masuk ke panitia berasal dari 11 (sebelas) negara Afghanistan, Armenia, Egypt, Indonesia, Iraq, Malaysia, Morocco, Nigeria, Pakistan, dan Sri Lanka. Ini rekor sepanjang penyelenggaraan AICIS," jelasnya.
Ketua Steering Committee AICIS 2024, M Mukhsin Jamil mengatakan dari jumlah tersebut, akan dipilih sebanyak 328 artikel yang akan dibahas pada diskusi AICIS 2024.
"Dari 1.957 paper yang masuk, terpilih 328 artikel. SC (steering committee) bersama Editor in Chief Jurnal bereputasi internasional terindeks Scopus telah menyeleksi secara ketat dan professional," tuturnya.
Diskusi AICIS 2024 nantinya akan dibagi menjadi tiga kelompok sesuai topik bahasan yakni Invited Panel (80 paper), Open Panel (100), dan Extended Panel (148).
Sub Tema AICIS 2024
- Agama, nasionalisme, dan kewarganegaraan di Asia Tenggara
- Dampak isu dan ketegangan keagamaan internasional terhadap nasionalisme, kewarganegaraan, dan hak asasi manusia
- Krisis kesetaraan, keadilan, dan kemanusiaan
- Ketegangan agama dan kemanusiaan global
- Isu gender, spiritualitas, dan minoritas
- Fiqh siyasah tentang perang dan damai, era pasca kolonial
- Kebijakan berbasis maslahah mursalah, kesetaraan, dan pemberdayaan
Tentang AICIS
Mengutip laman Kemenag, AICIS adalah wadah bertukar pikiran, berdialog, dan mendiseminasikan hasil riset para peneliti di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI). Selain peneliti dan akademisi Indonesia, AICIS 2024 juga mengundang peserta dari luar negeri.
AICIS sendiri merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan Kementerian Agama RI sejak tahun 2000. AICIS lahir dari sebuah refleksi dan pemikiran tentang interaksi antara kajian agama dan kemanusiaan.
Selain itu, AICIS akan membahas isu internasional. Untuk tahun ini, pembahasan berfokus pada perang antara Rusia-Ukraina, konflik Israel dan Palestina, serta berbagai ketegangan dan konflik di berbagai belahan bumi lainnya.
"Kegiatan ini bertujuan untuk mendefinisikan kembali peran agama, terutama Islam, dalam menghadapi tantangan kemanusiaan kontemporer di kawasan Asia Tenggara," kata Ali.
"AICIS sepanjang sejarahnya tidak hanya telah berkontribusi dan mewarnai wajah perkembangan Islamic studies pada level nasional, namun juga internasional," tuturnya.
(cyu/nwk)