Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) di Indonesia akan dilengkapi pusat talenta (talent pool) agar mahasiswa setelah lulus nanti bisa menjadi sarjana yang lebih terampil dan siap menghadapi dunia kerja. Direktur Direktorat Pendidikan Tinggi Islam (Diktis) Kementerian Agama Ahmad Zainul Hamdi mengatakan pembentukan talent pool di kampus-kampus Islam ini adalah terobosan baru dari Kemenag.
Ahmad Zainul Hamdi yang biasa dipanggil Inung ini mengatakan bahwa talenta-talenta yang dimiliki mahasiswa perlu terus diberdayakan dan ditingkatkan. Memang saat kuliah mereka fokus pada dunia akademik. Namun kegiatan di luar ruang perkuliahan juga tak bisa dinafikan begitu saja, khususnya dalam keterampilan.Dia pun yakin dengan pembinaan bakat itu, mahasiswa akan memiliki bekal yang lengkap ketika nanti sudah lulus. |
Inung mengingatkan bahwa pendidikan itu bukan cuma hard skill, tapi juga soft skill. Di mana kemampuan tersebut tidak ada di perkuliahan. "Kemenag akan membuat semacam pusat pengembangan talenta (talent pool) buat mahasiswa di setiap PTKI ," kata Inung seperti keterangan tertulis yang diterima detikEdu, Jumat 17 November 2023.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keterampilan, lanjut Inung, menjadi modal penting dalam menghadapi kehidupan. Keterampilan bisa menjadi pendamping dalam memperkuat kemampuan akademik mahasiswa dan lulusan. Dengan dasar itu, peningkatan kapasitas dalam keterampilan ini menjadi salah satu yang terus didorong oleh Kementerian Agama di bawah arahan Menteri Yaqut Cholil Qoumas.
Kepala Subdirektorat Kelembagaan dan Kerja Sama Diktis Kementerian Agama Thobib al-Asyhar mengatakan, saat ini di setiap kampus kampus PTKI terdapat unit kegiatan mahasiswa (UKM) yang menunjang keterampilan mahasiswa. Di saat yang bersamaan Kemenag juga sedang mengidentifikasi ulang agar ada fasilitas yang memadai dan mencukupi terhadap berbagai keterampilan yang dimiliki mahasiswa. "Kehadiran pusat talenta di setiap PTKI akan lebih mudah dalam menjembatani bakat para mahasiswa yang beragam," kata dia.
Thobib menambahkan mahasiswa yang terpilih akan diikutkan pada program penguatan bahasa Arab dan bahasa Inggris. Mereka didorong dan distimulasi untuk terlibat lebih jauh dalam program internasional dan studi lanjut di perguruan tinggi terbaik dunia. Selain dalam bidang bahasa, pembinaan bakat juga diarahkan di bidang kepemimpinan, public speaking, pelopor politik, hingga perekat kerukunan umat beragama.
Nantinya melalui pusat pengembangan bakat dan keterampilan untuk mahasiswa itu, mahasiswa akan memiliki sertifikat pendamping ijazah yang dapat berguna untuk menunjang karir lulusan. "Misalnya, alumnus dari jurusan keagamaan, tetapi memiliki kemampuan mengoperasikan teknologi atau public speaking tentu akan lebih kompetitif dalam dunia kerja," tutup Thobib
(erd/erd)