Langkah Unesa terhadap Pelaku Pelecehan Ketua BEM FBS: Skorsing Satu Semester!

ADVERTISEMENT

Langkah Unesa terhadap Pelaku Pelecehan Ketua BEM FBS: Skorsing Satu Semester!

Cicin Yulianti - detikEdu
Senin, 20 Nov 2023 15:30 WIB
Ilustrasi kekerasan, Ilustrasi, kekerasan, penculikan, korban, penyiksaan, trauma, PTSD, KDRT
Ilustrasi korban pelecehan. Foto: iStock/doidam10
Jakarta -

Seorang mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unesa) diduga melakukan pelecehan terhadap mahasiswi berinisial DB yang merupakan Ketua BEM Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Unesa.

Kepala UPT Humas Unesa Vinda Maya Setianingrum menyebut pihak kampus, khususnya Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) Unesa telah melakukan penanganan dan menetapkan sanksi bagi pelaku berupa skorsing selama satu semester.

"Hasilnya ditetapkan 16 November 2023 melalui Surat Keputusan Rektor bahwa pelaku mendapat sanksi penundaan perkuliahan selama 1 semester atau skorsing. Keputusan ini ditetapkan sesuai aspek hukum dan indikator-indikator yang tertuang dalam Permendikbudristek No 30 tahun 2021," kata Vinda dikutip dari detikJatim, Senin (20/11/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, sanksi tersebut dibacakan langsung di depan pelaku beserta perwakilan BEM, pendamping korban, dan Tim Satgas PPKS Unesa pada 17 November 2023 lalu.

Kronologi Kejadian

Kasus pelecehan seksual ini terungkap setelah korban berani menceritakan kejadian di akun Instagram-nya. DB menjelaskan kronologi kejadian yang terjadi pada masa Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB).

ADVERTISEMENT

Korban tersebut saat itu tengah memantau mahasiswa baru bersama ketua BEM dari setiap fakultas. Pada kesempatan tersebut, pelaku datang bersama segerombolan mahasiswa teknik lainnya yang menyapa orang-orang di sana kecuali dirinya.

"It's time to speak up. Pada 20 Agustus 2023, saya mengalami pelecehan seksual yang dilakukan oleh salah satu mahasiswa Teknik Informatika angkatan 2020 di depan gedung rektorat saat mengawasi Mahasiswa Baru 2023 simulasi PKKMB 2023," ujar DB di akun Instagramnya, dikutip dari detikJatim.

DB mengaku pelaku tiba-tiba membalikkan diri lalu menghadap ke lapangan dan menempelkan tubuhnya ke tubuh korban. Tubuh pelaku pun akhirnya bertumpu pada tubuh korban hingga DB terjepit olehnya.

"Saya mencoba untuk menggeser tubuh saya, namun kesulitan karena beliau bertubuh besar. Saya mencoba untuk mendorong beliau tetapi juga tidak bisa. Sampai pada akhirnya beliau berdiri tegak dan menertawakan saya, beliau mengatakan 'oh ada orang di sini?'," lanjut DB.

Vinda berharap bahwa kasus tersebut menjadi momen penting dalam bagi civitas akademika Unesa untuk terus mengupayakan lingkungan kampus yang bebas dari kekerasan seksual.

"Setelah melewati berbagai tahapan tersebut, pada akhirnya Universitas Negeri Surabaya berharap bahwa kasus ini menjadi momen penting bagi seluruh sivitas akademika untuk terus bersama mengupayakan lingkungan yang aman dari kasus kekerasan seksual," tutur Vinda.

(cyu/nwy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads