Buat detikers, mahasiswa sampai fresh graduate yang masih bingung membangun personal branding dan menyusun curricullum vitae (CV) untuk persiapan memasuki dunia kerja hingga melamar beasiswa, sini-sini kumpul! Ada tips yang oke punya dari staf human resource development (HRD) detikcom.
Syifa Haryanti sebagai Talent Acquisition & Employer Branding detikcom, menjelaskan mengenai cara membangun personal branding di lingkungan sehari-hari dan di lingkungan kerja. Menurut Syifa, personal branding merupakan hal yang penting untuk membangun kredibilitas, kepercayaan diri, dan membuat diri lebih autentik yang membedakan diri dengan orang lain. Syifa menjelaskan ada tiga cara membangun personal branding dalam diri sehari-hari, yaitu first impression, konsisten, dan kompetensi.
Tips Membangun Personal Branding dalam Keseharian
![]() |
1. First Impression
Pada tips pertama, meski sering ada istilah 'Don't judge book by its cover', tapi bagi Syifa kenyataannya pasti ada judge dulu pada kesan pertama atau first impression.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi kesan pertama kali bertemu itu salah satu hal yang menentukan action ke depannya, meliputi pakaian, bahasa tubuh, tingkah laku, dan sebagainya," jelas Syifa saat menjadi pembicara workshop Trend Media Business pada rangkaian acara 'detikcom Goes to Campus' yang digelar detikJogja di kampus FEB UGM, Yogyakarta, Rabu (13/9/2023).
2. Konsistensi
Tips kedua adalah konsistensi ketika ingin dipandang orang sebagai apa oleh orang lain. Apa yang diinginkan tersebut harus mencerminkan diri dari perilaku sehari-hari.
"Misal mau dipandang sebagai orang yang ceria, apakah dalam kesehariannya sudah menjadi orang yang ceria? Apakah malah justru karena hari yang kurang baik malah jadi badmood dan share energi negatif," ungkapnya.
3. Kompetensi
Tahap ketiga yaitu kompetensi dengan melakukan latihan pada diri sendiri untuk meningkatkan personal branding.
"Tahap berikutnya yaitu practice, practice, dan practice. Kita harus melihat prosesnya apakah ada progress," katanya.
Tips Membangun Personal Branding Profesional di Media Sosial
Sedangkan personal branding dalam lingkungan pekerjaan, Syifa membagi tips menjadi dua media di Instagram dan Linkedin dengan cara masing-masing.
Personal Branding di Instagram
Berikut beberapa cara personal branding di Instagram dari Syifa.
Preferensi kerja
Preferensi kerja ini bisa dikenali terlebih dahulu dan disesuaikan dengan minat diri masing-masing.
"Kerja ada yang terjun langsung ke lapangan dan ada yang di belakang laptop, teman-teman itu seperti apa, misal lebih suka yang terjun langsung di lapangan, nggak papa, nggak ada masalah berarti preferensinya lebih ke arah sana," jelas Syifa.
Walk the talk
Tips ini berkaitan dengan sikap keberanian dalam memulai langkah terlebih dahulu.
"Mulai dulu aja, sering denger kata-kata itu ya? Karena kalau nggak mulai, nggak akan jadi-jadi. Kalau udah mulai, misal udah terlanjur posting konten jadi bisa tahu selanjutnya apa," jelas Syifa
Konsisten
Konsisten ini dalam hal waktu dan segi konten berkaitan dengan postingan di Instagram.
"Yang paling susah adalah tips ketiga, konsisten dalam hal waktu posting misalnya seminggu sekali terus dan lama-lama naik seminggu dua kali," kata Syifa
"Kedua, dari segi konten kalau misal teman-teman sudah konten review makanan, nah selanjutnya apapun yang berbau makanan, jadi orang lain sudah mulai ke-branding kalau mau jadi food vlogger ya," tambahnya.
Kreativitas
Tips ini berkaitan juga dengan konten dan penambahan kreativitas dari diri masing-masing, misal pemilihan warna.
"Oh, mau jadi food vlogger nih kontennya udah ada terus juga dari segi feed nya mau yang warna soft nude, itu boleh. Tetapi tetap ditinggikan lagi kreativitasnya jadi misalnya nggak cuma itu-itu doang," jelas Syifa kepada audiens.
Personal Branding di LinkedIn
Sedangkan di LinkedIn, berikut cara personal branding dari Syifa.
Mengisi headline
Headline ini terletak di bagian bawah nama dalam LinkedIn. Jika belum ada pengalaman pekerjaan, maka headline bisa diisi sebagai mahasiswa. Headline ini bisa ditulis bidang apa yang diminati dan lowongan pekerjaan di bidang apa.
Penjelasan pengalaman
Terkadang pada bagian pengalaman kerja atau lainnya tidak dijelaskan secara detail. Oleh karena itu menurut Syifa pada bagian ini harus dijelaskan mulai dari nama perusahaan, tugas yang pernah dikerjakan, dan achievement atau keberhasilan yang pernah diraih.
"Achievement itu kata kuncinya ada datanya disana dan ada keterangan waktunya juga, jadi bisa terukur" jelas Syifa.
Membuat postingan LinkedIn
Tips selanjutnya adalah dengan menulis kegiatan di postingan LinkedIn. Hal ini sebagai tanda aktif dan upgrade diri melalui berbagai kegiatan.
"Teman-teman di sana memberitahukan di Linkedin kalau aktif dan upgrade diri, misal ikut magang dan udah selesai, mau share juga boleh," katanya.
Klik halaman selanjutnya... Sekilas tentang Pembuatan CV