Unair Terapkan Mahasiswa Tidak Wajib Skripsi sejak 2020, Kini Hampir Semua Prodi

ADVERTISEMENT

Unair Terapkan Mahasiswa Tidak Wajib Skripsi sejak 2020, Kini Hampir Semua Prodi

Novia Aisyah - detikEdu
Kamis, 31 Agu 2023 13:00 WIB
Potret Gedung-gedung Kampus Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya, Jawa Timur.
Foto: Rachman_punyaFOTO
Jakarta -

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menetapkan ke depannya mahasiswa tidak wajib skripsi. Aturan ini tertuang melalui Permendikbudristek Nomor 53 Tahun 2023 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.

Sejumlah perguruan tinggi telah melakukan kebijakan sebelum peraturan resmi ini keluar, salah satunya adalah Universitas Airlangga (Unair). Kampus yang berlokasi di Surabaya itu sudah menerapkan kebijakan ini sejak 2020 lalu.

Direktur Pendidikan Unair, Prof Dr Sukardiman mengatakan sejak 2020 lalu mahasiswa S1, D4, dan D3 memang tidak harus skripsi atau tugas akhir. Dia menyebut pihaknya fleksibel dan dinamis dalam memosisikan atau menggantikan kegiatan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi kami sudah fasiltasi apa yang disampaikan Mendikbud Nadiem," kata Sukardiman (30/8/2023), dikutip dari detikJatim.

Sudah Punya Rumusan Rekognisi Tugas Akhir

Sukardiman mengatakan bahwa di kampusnya sudah ada pedoman implementasi MBKM dalam buku Panduan Airlangga Smart Education. Pada buku tersebut sudah ada rumusan kegiatan yang dapat direkognisi sebagai tugas akhir.

ADVERTISEMENT

"Mahasiswa tidak harus mengikuti tugas akhir untuk menyelesaikan studinya. Tapi kalau yang bersangkutan mengikuti program kreativitas mahasiswa, nanti didanai Kemendikbud sebagai salah satu kasus itu bisa dikonversi menjadi tugas akhir mahasiswa," beber Sukardiman.

"Jadi, laporan kegiatan riset yang dilakukan bersama dengan dosen bisa dikonversi menjadi tugas akhir," lanjutnya.

Sukardiman menerangkan, sila skripsi dalam ketentuan umum pedoman terbaru Unair tahun 2023-2024 pun sudah disesuaikan dan sudah diganti dengan istilah tugas akhir atau karya akhir studi.

Karya akhir studi ini bisa berupa dokumen tertulis yang berisi cerminan pengalaman belajar mahasiswa D3 hingga S1 ataupun sarjana terapan dalam bentuk tugas akhir, skripsi, dan nama lainnya sejenis laporan, project, maupun prototype produk.

Meski demikian, Sukardiman juga menegaskan tetap ada sikap cara berpikir metode ilmiah dan lainnya yang wajib dipertahankan secara tertulis ataupun lisan dalam menyelesaikan pendidikan.

Oleh sebab itu, ada beberapa bentuk karya akhir yang dapat menjadi pilihan mahasiswa. Kendati demikian, penuntasan karya akhir ini tetap dalam arahan dan bimbingan dosen ataupun prodi, apakah bisa diselesaikan dengan skripsi, tugas akhir, ataukah proyek.

"Dari mahasiswa sendiri tetap ada arahan dari pembimbing. Di masing-masing prodi sudah ada stakeholder atau mitra, misalnya di FKM yang sudah melakukan stakeholdernya ada RS, layanan kesehatan, otomatis diarahkan tapi programnya bisa dirancang dulu untuk bisa diakui. Nanti kegiatan dan laporannya bisa dikonversi menjadi tugas akhir. Arahan tetap dari pembimbing," terang Sukardiman.

Hampir Semua Prodi Sudah Tidak Wajib Skripsi

Dia menyebut hampir semua prodi di Unair sekarang ini sudah tidak mewajibkan skripsi. Maka dari itu ada banyak mahasiswa yang menyelesaikan kuliahnya dengan tugas akhir atau proyek untuk menentukan kelulusan.

Sukardiman mencontohkan, ada mahasiswanya yang mengikuti program MBKM berupa proyek desa emas yang melibatkan seluruh mahasiswa Unair. Tugas akhir dari proyek ini menjadi pengganti skripsi.

"Intinya kami sudah menjalankan amanah dari Pak Menteri, mungkin lebih awal dari prodi atau perguruan tinggi lain. Dalam buku panduan Unair sudah ada klausul yang boleh merekognisi kegiatan bebas skripsi," ujar Sukardiman.

"Artinya pengganti skripsi sudah kami lakukan dan sampai hari ini kami pertahankan," tandasnya.




(nah/nwy)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads