Banyaknya pengeluaran bisa jadi masalah bagi para mahasiswa. Keperluan kuliah seperti biaya hidup atau kepanitiaan membutuhkan biaya yang tak sedikit.
Mahasiswa harus hati-hati, jangan sampai pengeluaran yang lebih besar dari pemasukan membuat kamu melakukan Fintech Lending atau pinjaman online.
Menurut data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tentang laporan statistik Fintech Lending periode Maret 2023, kelompok umur yang mendominasi pinjaman online berada di usia 19-34 tahun. Kelompok umur ini melakukan pinjaman dengan total Rp 26 M dibandingkan kelompok umur lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menanggapi hal ini, Arin Setyowati Dosen Perbankan Syariah UM Surabaya mengatakan adanya kondisi krusial yang menyasar generasi Z dan milenial yang kategori usia tersebut masuk jenjang mahasiswa. Khususnya terkait budaya meminjam uang melalui pinjaman online (pinjol) di tengah gempuran teknologi.
Bagaimana agar terhindar dari pinjol? begini tipsnya.
Tips Terhindar dari Pinjaman Online
1. Perkuat Literasi Keuangan
Menurutnya mahasiswa perlu mengingat bahwa literasi keuangan tidak hanya sekedar tau tentang pengelolaan keuangan, namun juga dengan sadar untuk mempraktekannya ke dalam kehidupan sehari-hari.
"Skill literasi keuangan ini membekali mahasiswa supaya mampu memilah mana kebutuhan dan keinginan. Mana yang harus diprioritaskan untuk dipenuhi terlebih dahulu dibanding keperluan lainnya,"ujar Arin dalam situs UM Surabaya, Selasa (1/8/2023).
2. Tingkatkan Literasi Digital
Selanjutnya, mahasiswa perlu meningkatkan literasi digital supaya terhindar dari pinjol. Khususnya terkait pencurian dan penyalahgunaan data, manipulasi data terkait platform pinjol yang ilegal (tidak teregistrasi OJK).
Berdasarkan data resmi OJK dari Satgas Waspada Investasi (SWI) per Februari 2023, terdapat 102 Pinjol Legal dan 85 Pinjol illegal. Melalui literasi digital, mahasiswa diharuskan teliti dalam melakukan screening sebelum memutuskan untuk mengakses pembiayaan melalui pinjol yang dituju.
3. Biasakan Menabung
Ketiga, biasakan menabung dulu sebelum berbelanja. Budaya membiasakan diri untuk menabung terlebih dahulu sebelum ingin membeli sesuatu penting untuk ditekankan.
Dengan adanya fasilitas Paylater maupun CheckOut pada ecommerce, konsumen akan lebih cepat memiliki barang dalam waktu cepat dan pembayaran di akhir. Hal ini perlu dihindari oleh mahasiswa.
"Kondisi tersebut tentu melenakan bagi konsumen yang tidak memiliki pengelolaan keuangan baik, karena akan mudah tergiur dengan diskon maupun penawaran-penawaran lain," jelasnya.
4. Lindungi Data Diri
Terakhir, maraknya pencurian data berbasis digital perlu menjadi alarm penting bagi mahasiswa dalam melakukan privatisasi atas data diri. Mahasiswa perlu berhati-hati dalam memberikan data diri kepada pihak lain, khususnya melalui platform pinjol.
"Karena identitas diri merupakan aset berharga di era teknologi digital ini,"pungkas Arin.
Nah, itulah tips agar mahasiswa bisa terhindar dari pinjol. Sudahkah kamu terapkan, detikers?
(nir/faz)