Program MSIB Akan Dibuka, Begini Manfaat Ikut Magang Merdeka Versi Alumnus

ADVERTISEMENT

Program MSIB Akan Dibuka, Begini Manfaat Ikut Magang Merdeka Versi Alumnus

Devita Savitri - detikEdu
Minggu, 30 Apr 2023 07:00 WIB
Ilustrasi Magang Bersertifikat Kampus Merdeka. (Foto: Kampus Merdeka)
Ilustrasi magang merdeka Foto: Kampus Merdeka
Jakarta -

Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) adalah bagian dari kegiatan Kampus Merdeka yang bertujuan untuk mempercepat pengalaman belajar dan kerja mahasiswa.

Mahasiswa mendapat pengalaman belajar di luar kampus selama lebih dari 16 hingga 24 minggu dengan mengonversi SKS mata kuliah yang diambil. Peserta program magang pun berkesempatan untuk menjadi FTE (Full Time Employee). Tentunya setelah performanya dinilai selama periode magang.

Selain itu, sertifikasi keterampilan yang diberikan oleh industri tentunya akan memberikan nilai yang tinggi bagi mahasiswa saat memasuki dunia kerja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pilihan lainnya studi independen bersertifikat yang menjalankan proyek penelitian dengan studi kasus nyata dari para pelaku industri ternama.

Alumnus program MSIB, Muhammad Al-Faaiz mengungkapkan selama magang mendapat transferable skill yang sangat berguna. Ia mengutip Mckinsey & Company, keahlian atau keterampilan tersebut dibutuhkan industri kerja dari calon karyawannya.

ADVERTISEMENT

Dikutip dari laman Instagram Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (@ditjen.dikti), Faaiz adalah peserta MSIB Batch 4 yang magang di bagian marketing area Jawa Barat PT Nutrifood Indonesia.

Transferable skills berhubungan dengan keterampilan personal seperti kemampuan komunikasi, belajar mandiri, pemecahan masalah, kontrol diri, kolaborasi, dan lainnya.

Mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi Telkom University itu menjelaskan selama magang di Lokalate atau PT Nutrifood Indonesia, setidaknya ada 3 transferable skills yang ia dapatkan.

1. Pemecahan Masalah dan Kontrol Diri

Faaiz menceritakan kala magang ia menghadapi situasi di mana ia harus menangani dua rangkaian acara aktivasi merek dalam kurun waktu.

Dengan demikian, Faaiz harus terbiasa bekerja secara cepat dan tangkas termasuk ketika saat merekonstruksi konsep acara, memberikan resolusi permasalahan dan menjalin kerja sama dengan mitra.

Dengan pengalaman tersebut, Faaiz menyadari bila dirinya mulai terbiasa untuk terampil dan berdamai dengan situasi kerja yang dinamis.

Sehingga setelah selesai magang MSIB, ia mengaku bisa menjadi pribadi yang fleksibel terutama dalam menghadapi berbagai situasi dan tantangan kerja.

2. Manajemen Waktu

Keterampilan kedua yang tak kalah penting adalah mengoptimalkan keterampilan manajemen waktu.

Dengan begitu, berbagai tanggung jawab yang dipercayakan kepada Faaiz dapat terlaksana secara sistematis tanpa mengesampingkan tanggung jawab lainnya.

Faaiz menyampaikan pengaturan jam kerja berupa tentukan prioritas yang penting sangat membantu dirinya dari sistem kerja yang tumpang tindih. Dan itu ia dapatkan dari pengalaman MSIB.

3. Kepemimpinan

Karena magang di bidang marketing, Faaiz sempat berkesempatan menjadi project leader sebanyak dua kali. Dari pengalaman ini, ia mampu mengeksplorasi gaya kepemimpinan di ruang yang profesional.

Melalui hal ini, Faaiz belajar melatih manajemen emosional diri melalui komunikasi persuasif terlebih ketika harus mengatur pembagian kerja dengan teman magang lainnya.

Faaiz menemukan, proses kepemimpinan yang ia rasakan bersifat goose leadership. Bentuk ini berarti semua orang dapat menjadi pemimpin sekaligus anggota. Dengan demikian nilai peer leadership dalam sistem kerja kelompok dapat berjalan secara efektif.

Terakhir, Faaiz menyampaikan bila pengalaman yang didapatkan di MSIB adalah bentuk miniatur kerja secara profesional. Sistem mentoring yang baik membuatnya mendapat ilmu yang terjalin dinamis tetapi juga efektif.

"Pengalaman MSIB merepresentasikan miniatur kerja profesional dibandingkan kegiatan kuliah, terlebih sistem mentoring pada MSIB bersifat partnership yaitu intern (pemagang) diposisikan setara dengan mentor. Sehingga exchange knowledge-nya dapat terjalin lebih dinamis tetapi tetap efektif," tutup Faaiz.




(pal/pal)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads