Vaksin Merah Putih Unair Tunggu Izin BPOM, Bakal Jadi Booster?

ADVERTISEMENT

Vaksin Merah Putih Unair Tunggu Izin BPOM, Bakal Jadi Booster?

Fahri Zulfikar - detikEdu
Rabu, 31 Agu 2022 19:00 WIB
Kepala BPOM Penny Kusumastuti Lukito menyampaikan sambutan saat
Foto: ANTARA FOTO/MOCH ASIM/Vaksin Merah Putih
Jakarta -

Vaksin Merah Putih Universitas Airlangga (Unair) telah selesai uji klinis fase 3 pada 4 Agustus 2022 dengan total 4.005 relawan. Uji klinik ini merupakan lanjutan dari pengujian tahap pertama yang dilakukan pada Februari 2022 lalu.

Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, dan Community Development (RICD) Unair, Prof Dr Ni Nyoman Tri Puspaningsih MSi menyampaikan bahwa vaksin Merah Putih siap menjadi booster vaksinasi COVID-19.

Namun, ia mengatakan saat ini masih menunggu izin resmi dari BPOM untuk dapat digunakan sebagai booster.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sudah mendapat tugas untuk menyiapkan protokol terkait vaksinasi dan booster. Vaksin Merah Putih nantinya akan diberikan sebagai vaksin anak, vaksin remaja, booster remaja, dan juga booster dewasa," ucapk Prof Nyoman dikutip dari laman Unair.

Dengan vaksin Merah Putih ini ia berharap semoga bisa memberi kontribusi terkait vaksinasi terutama untuk yang belum mendapatkan vaksin dan juga sebagai booster tentunya.

ADVERTISEMENT

"Dan protokol ini sudah kami siapkan dan sekarang sudah direview oleh pihak BPOM, kalau sudah memenuhi persyaratan tentu akan ada izin dari BPOM dan baru kita akan melaksanakan booster," tambahnya.

Untuk Booster Homolog dan Heterolog

Prof Nyoman menuturkan vaksin Merah Putih bisa menjadi vaksin booster homolog dan heterolog. Homolog artinya dosis ketiga atau booster menggunakan jenis vaksin yang memiliki platform sama dengan vaksin dosis pertama dan kedua.

Sedangkan, heterolog menggunakan jenis vaksin dengan platform yang berbeda dengan vaksin dosis pertama dan kedua.

"Kami mendapat amanah dari BPOM dalam penyusunan protokol, kami mengusulkan dua-duanya (homolog dan heterolog), keputusan apa dari BPOM, kita menunggu," terangnya.

Sudah Dimasukkan di PeduliLindungi

Prof Nyoman juga mengatakan bahwa vaksin Merah Putih sejak proses uji klinis sebenarnya sudah dimasukkan di PeduliLindungi oleh Kementerian Kesehatan.

Namun, di aplikasi PeduliLindungi tersebut belum ada fitur yang menampilkan bahwa vaksin itu dalam tahapan uji klinis.

Prof Nyoman menuturkan hal ini akan ditangani oleh Rumah Sakit dr Soetomo agar nanti bisa masuk di PeduliLindungi.

"Tapi tidak perlu khawatir nama-nama relawan ada di kami dan itu nanti akan diproses dan nantinya pasti akan masuk di PeduliLindungi, masih proses administrasi," ungkapnya.

Terdaftar di WHO

Selain dimasukkan ke Pedulilindungi, vaksin Merah Putih juga sudah terdaftar di World Health Organization (WHO). Vaksin ini nantinya akan didistribusikan ke luar negeri seperti Afrika dan Timur Tengah.

Prof Nyoman mengatakan dengan memiliki sertifikat halal dan suci, vaksin Merah Putih bisa langsung digunakan.

"Kami berkeinginan untuk berkontribusi sebagai vaksin di luar negeri karena kami juga sudah memiliki sertifikat halal dan suci," tuturnya.




(faz/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads