Rektor UB atau Universitas Brawijaya periode 2022-2027 telah terpilih. Amanah sebagai pucuk pimpinan salah satu institusi pendidikan tinggi populer di Indonesia ini jatuh pada Prof. Widodo.
Keputusan tersebut dihasilkan melalui Sidang Pleno Majelis Wali Amanat (MWA) yang diselenggarakan di Gedung Rektorat UB lantai 6 pada Sabtu (21/5/2022) kemarin. Terdapat 17 anggota MWA yang hadir dan diketuai oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy.
Prof. Widodo pernah menjabat sebagai Ketua Jurusan Biologi Universitas Brawijaya dan merupakan mantan mahasiswa UB tahun 1992-1998. Disebutkan melalui data dari laman Biologi UB, fokus penelitian Prof. Widodo sewaktu jenjang sarjana adalah biologi sel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nantinya Prof. Widodo akan resmi dilantik oleh Mendikbudristek Nadiem Makariem pada bulan Juni 2022. Setelah jabatan Rektor UB sebelumnya berakhir.
Lantas siapa saja yang pernah menduduki jabatan Rektor UB sebelumnya? Simak di sini penjelasannya yang dikutip dari laman Pilihan Rektor UB.
1. Doel Arnowo (1963-1966)
Doel berjasa dalam proses pengalihan status UB menjadi Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Sosok yang ahir di Surabaya tahun 1904 dan wafat tahun 1985 ini hubungan yang baik dengan Presiden pertama RI Sukarno.
2. Brigjen. Prof. Dr. dr. Eri Soedewo (1966)
Eri merupakan seorang doktor militer yang spesifikasinya dalam ahli bedah. Ia berjasa dalam mengembalikan fungsi universitas di Jawa Timur ketika terjadi kekacauan politik kala itu.
Ia pernah menjabat sebagai Ketua Presidium Universitas Brawijaya, dia juga menjadi Koordinator PTN se Jawa Timur, Pejabat Rektor Unair, Ketua Presidium IKIP Malang, dan Ketua Presidium IKIP Surabaya.
3. Kolonel Moejadhi (1966-1969)
Moejadhi yang merupakan Komandan Korem 083 Malang ini ditugaskan menjadi Rektor UB. Ia memiliki misi menormalkan kehidupan kampus karena situasi politik di luar kampus. Setelah berhasil mengakhiri tugasnya, ia mengundurkan diri menjadi rektor dan melanjutkan belajar di Seskoad.
4. Prof. DR. Ir. Moeljadi Banoewidjojo (1969-1973)
Moeljadi adalah guru besar Fakultas Pertanian UB. Selama menjadi Rektor UB, jasanya yaitu pengadaan tenaga dosen maupun staf administrasi dalam jumlah besar.
Dia juga sangat berperan dalam proses pembebasan dan perluasan tanah Kampus Dinoyo secara bertahap. Moeljadi lahir di Ponorogo tahun 1924 dan wafat tahun 1990.
5. Prof. Darji Darmodiharjo (1973-1979)
Darji merupakan seorang Kolonel TNI AD. Ia juga menetapkan singkatan UB seperti Unbra menjadi Unibraw. Dia menjadikan kampus Dinoyo sebagai kampus utama dengan memindahkan Kantor Pusat dari Jalan Guntur dan gedung kuliah dari kawasan Kotalama ke Kampus Dinoyo.
Darji juga diangkat sebagai Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Sosok ini lahir di Blora pada tahun 1920.
6. Prof. DR. Harsono, SE (1979-1987)
Rektor UB ini merupakan guru besar dari Fakultas Ekonomi. Jasanya berperan besar dalam pembangunan gedung-gedung di UB. Tepatnya yaitu pembebasan tanah untuk Kampus Dinoyo dan pembangunan fasilitas fisik berupa gedung-gedung.
Antara lain gedung Kantor Pusat (lama), Perpustakaan Pusat, Asrama Mahasiswa, gedung Kuliah Bersama, gedung-gedung laboratorium Biologi, Fisika, Kimia, dan Komputer, gedung serbaguna Sasana Samanta Krida, dan kompleks politeknik. Harsono lahir di Surabaya dan wafat tahun 1999.
Klik Halaman Selanjutnya >>>>>>>>>>