Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) yang tergabung dalam Tim SQEoS dan Tim Bikun meraih juara pertama dan kedua pada ajang Rekayasa Kualitas Tingkat Nasional (KRKTN) ke-8. Kedua tim tersebut berhasil menyisihkan 21 tim lainnya dari 15 universitas di Indonesia.
Dekan FTUI, Prof Heri Hermansyah, turut mengapresiasi capaian prestasi dari kedua tim tersebut. Menurutnya, kompetisi dapat menjadi media untuk mengasah dan memacu semangat para mahasiswa untuk berinovasi dalam memecahkan permasalahan dalam kehidupan.
"FTUI selalu mendukung para mahasiswa kami untuk berkompetisi baik di dalam maupun di luar negeri. Kompetisi-kompetisi ini akan mengasah dan memacu semangat berinovasi para mahasiswa, sehingga dapat menghasilkan solusi-solusi bagi permasalahan yang dihadapi masyarakat," ujar Heri, seperti dikutip dari laman UI, Minggu (13/2/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
KRKTN merupakan kompetisi tahunan yang diselenggarakan oleh Laboratorium Rekayasa Kualitas, Teknik Industri, Universitas Trisakti. Pada kompetisi kali ini, peserta diminta untuk menjawab persoalan PT XYZ, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang industri mesin diesel dan memiliki divisi remanufaktur.
PT XYZ berupaya untuk mewujudkan sustainable manufacturing atau mengembalikan komponen yang rusak atau habis pakai dari konsumen menjadi komponen baru, sehingga bermanfaat untuk lingkungan dan memiliki biaya yang lebih murah.
Berangkat dari persoalan tersebut, Tim SQEos yang terdiri dari Andreas Parasian, Aldi, dan Fariz Muhammad Fajar merumuskan strategi optimalisasi proses remanufaktur agar dapat menguntungkan perusahaan dan pelanggan dengan pendekatan statistika.
Tim ini menggunakan data mining untuk menggali informasi yang ada di data set, Strip Down Report (SDR) atau data kualitas mesin, SMR (Service Meter Reading) atau umur mesin yang ingin di-remanufaktur, dan faktor-faktor yang memengaruhi kedua hal ini.
Mereka juga menerapkan prosedur data mining serta statistical process control untuk menemukan pola, hubungan, dan informasi lainnya di dalam data. Hasil analisis yang didapatkan menjadi dasar untuk pembuatan strategi penyelesaian permasalahan di setiap tahap.
Hasilnya, tim menemukan bahwa mesin dari Eropa memiliki biaya remanufaktur yang cukup murah, meskipun umur mesinnya tua. Mereka menyebut, hal ini mengindikasikan adanya program maintenance atau extended life di Eropa.
"Berdasarkan data-data ini, strategi yang kami sarankan untuk PT XYZ adalah perusahaan membuat program maintenance atau extended life di wilayah lain agar wilayah tersebut mampu melakukan hal serupa," kata Andreas, ketua Tim SQEos terkait strategi yang disarankan.
"Sehingga, ke depannya barang bekas yang menjadi bahan remanufaktur PT XYZ tetap terjaga kualitasnya dan biayanya remanufakturnya tidak mahal," imbuhnya.
Sementara itu, Tim Bikun yang beranggotakan Atariki Naufal, Nesia Dwiasta, dan Yasmin Eka Putri berhasil meraih juara kedua dengan strategi "Sustainable Manufacturing di PT XYZ."
Tim Bikun melakukan analisis perbedaan rerata SMR pada beberapa kategori SDR dan hubungan antara kategori SDR dengan wilayah dengan menggunakan metode Welch's Test.
"Kami juga mencari hubungan kerusakan antar bagian dengan kategori SDR dengan menggunakan teknik data mining, yaitu Multinomial Logistic Regression dan Apriori Association," kata Atariki Naufal, ketua Tim Bikun.
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, Tim Bikun menyarankan PT XYZ untuk berfokus pada kualitas dari beberapa part melalui program sustainable manufacturing di beberapa wilayah yang memiliki kategori SDR terbanyak, yaitu di Filipina dan Eropa.
"Pada tujuan dari analisis, berdasarkan analisis ini kami dapat membuat strategi untuk menghemat proses remanufaktur milik PT XYZ," kata Atariki.
Kompetisi yang diikuti oleh mahasiswa UI ini dilaksanakan pada 10 November 2021 hingga 02 Februari 2022 lalu.
(kri/nwy)