"Kondisi saat ini, untuk mendiagnosis apakah dia terinfeksi atau tidak, mau tidak mau sekarang harus dicari virusnya," kata Basti dikutip dari laman Unpad dilihat detikEdu pada Selasa (26/10/2021).
Tes COVID-19 sangat penting untuk mencegah penularan dan risiko peningkatan kasus. Seiring pembukaan fasilitas umum, maka tes COVID-19 makin penting dilakukan semua orang tanpa kecuali.
Tes PCR dan antigen punya kekurangan dan kelebihan dalam mendeteksi virus COVID-19. Menurut dosen Unpad ini, tes PCR dan antigen bisa digunakan asal sesuai kondisi masyarakat dan lingkungan setempat.
Berikut penjelasan lebih lengkap tentang PCR dan swab antigen,
A. Tes PCR
1. Mencari materi genetik RNA virus sehingga kepekaannya lebih baik
2. Bisa mendeteksi virus hidup atau mati sehingga pasien sembuh masih bisa terkonfirmasi positif
3. Tidak semua daerah dan masyarakat bisa mendapatkan akses PCR.
B. Tes antigen
1. Mendeteksi keberadaan virus utuh sehingga lebih efektif di minggu awal terinfeksi COVID-19
2. Akurasi hanya 90 persen, lebih rendah dibandingkan PCR yang mencapai 95 persen
3. Lebih mudah diakses masyarakat dengan hasil tes lebih cepat.
Dengan semua kelebihan dan kekurangannya, tes PCR masih jadi golden standar pemeriksaan COVID-19. Namun swab antigen masih lebih baik daripada tidak melakukan pemeriksaan sama sekali.
"Tes antigen masih lebih baik daripada orang tidak periksa sama sekali terus melakukan perjalanan. Itu yang lebih bahaya," kata dosen Unpad ini.
Badan kesehatan dunia WHO mengatakan, tes antigen bisa digunakan bila masyarakat atau daerah kesulitan mengakses PCR. Syarat ini untuk memudahkan upaya pemeriksaan dan pencegahan COVID-19.
(nah/row)