Universitas Airlangga (UNAIR) menghasilkan 15 inovasi terkait penanganan COVID-19. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Badan Pengembangan Bisnis Rintisan dan Inovasi (BPBRIN) Unair, Mahendra Tri Arif Sampurna, seperti dikutip dari situs resmi kampus tersebut.
Pada perkembangannya, sederet inovasi yang dihasilkan ini juga dilakukan secara kolaboratif bersama berbagai pihak. "Beberapa inovasi telah mendapat pendanaan dari LPDP yang dikeluarkan oleh Kementerian Keuangan dan Kementerian Kesehatan," ujar Mahendra.
15 Inovasi Unair terkait penanganan COVID-19:
1. Alat Rapid Tes Antibodi RI-GHA19
Alat rapid tes antibodi RI-GHA19 adalah kolaborasi antara Unair bersama Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Hepatika Medical Laboratory Universitas Mataram (Unram).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat ini, produk rapid tes antibodi ini sudah mempunyai izin produksi dan distribusi," ujar Mahendra.
2. Robot RAISA
Robot RAISA membantu tenaga kesehatan dalam memonitor dan melayani pasien COVID-19. Robot ini merupakan hasil kerja sama Unair dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang diharapkan dapat mencegah transmisi virus terhadap tenaga kesehatan.
3. Ruang isolasi tekanan negatif portabel untuk pasien COVID-19
Ruang isolasi tekanan negatif adalah standar dalam penanganan pasien COVID-19. Ruang isolasi portabel, hasil kerja sama Unair dan ITS ini juga memiliki waktu instalasi yang singkat, tanpa mengabaikan standar pencegahan dan pengendalian infeksi.
"Ruang isolasi ini memenuhi prinsip keamanan, kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan bagi pasien, tenaga kesehatan, pengunjung, berdasarkan panduan Kementerian Kesehatan," jelas Mahendra.
4. Ventilator mekanik untuk COVID-19
Setelah robot dan ruang isolasi portabel, UNAIR dan ITS juga berkolaborasi mengembangkan ventilator mekanik. Alat ini ditargetkan dapat memenuhi kebutuhan ventilator mekanik berdasarkan syarat teknis dan klinis penanganan COVID-19.
Jadi, ventilator mekanik ini berfungsi mengatasi masalah pernapasan pasien COVID-19. Alat ini merupakan produk nasional yang dapat memenuhi kriteria standar ICU.
5. Vaksin Merah Putih
Vaksin Merah Putih ditargetkan akan diproduksi massal pada Maret 2022. Vaksin ini merupakan kerja sama dari Unair dan PT. Biotics Pharmaceuticals Indonesia.
Melansir dari CNN Indonesia, pengembangan vaksin Merah Putih kini tengah dalam tahap uji klinis II pada hewan makaka. Pasca praklinis selesai, uji klinis akan dilanjutkan pada manusia.
6. Uji Praklinis Vaksin Tidak Aktif COVID-19
Uji praklinis vaksin tidak aktif COVID-19 adalah penelitian dalam proses pengembangan vaksin yang berdasarkan virus utuh SARS-CoV-2 tidak aktif.
Penelitian oleh Unair dan PT. Biotis Pharmaceuticals Indonesia ini terus dilakukan sebagai bagian dari persiapan uji praklinik pada tikus dan kera transgenik hACE2.