Kemendikbudristek Terima 900 Proposal Program Riset Terapan Vokasi

ADVERTISEMENT

Kemendikbudristek Terima 900 Proposal Program Riset Terapan Vokasi

Tim detikcom - detikEdu
Senin, 09 Agu 2021 20:59 WIB
Seorang peniliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melakukan pemekatan ekstrak saat uji Lab obat herbal untuk penyembuhan COVID-19 dan penghambatan pertumbuhan virus corona di Lab Cara Pembuatan Obat Tradisional Baik (CPOTB) Pusat Penelitian Kimia LIPI, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (6/5/2020). Para peneliti dari LIPI berhasil mengembangkan ramuan tanaman herbal daun Ketepeng dan benalu bermarga dendroptoe sebagai obat penyembuhan COVID-19 dan penghambatan pertumbuhan virus corona, hingga saat ini penemuan tersebut masih dalam proses penelitian dan uji lab yang  tidak lama lagi akan dilakukan uji coba penggunaan. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/foc.
Foto Ilustrasi: ANTARA FOTO/MUHAMMAD IQBAL
Jakarta -

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menerima 900 proposal untuk mendaftar Program Riset Keilmuan Terapan dalam Negeri Dosen Perguruan Tinggi Vokasi. Program ini digelar Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi dengan pembiayaan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

Koordinator Kemitraan dan Penyelarasan Bidang Pendidikan Tinggi Vokasi dan Profesi Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri Agus Susilohadi mengatakan pelaksanaan program ini mengacu pada demand driven, yakni riset untuk menyelesaikan persoalan yang ada di industri dan masyarakat.

"Dari proposal yang masuk terdapat 588 pendaftar telah yang mengisi draf expression of interest secara lengkap berdasarkan data Ditjen Pendidikan Vokasi," ujar Agus dalam keterangannya, Senin (9/8/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agus menuturkan program yang dikhususkan untuk insan perguruan tinggi vokasi ini juga menekankan kemitraan antara perguruan tinggi vokasi dengan dunia usaha dan dunia industri.

Semangat yang disampaikan melalui program, menurut Agus ini tergolong unik dan baru, yaitu riset berbasis demand driven. Artinya, para periset harus mampu menjawab masalah riil di dunia usaha dan dunia industri juga di masyarakat."Kami mencoba untuk membangun ekosistem riset yang sinergis, aplikatif dan memberi manfaat bagi peningkatan ekonomi masyarakat," ujar Agus.

ADVERTISEMENT

Pendanaan Program Riset Keilmuan Terapan dalam Negeri Dosen Perguruan Tinggi Vokasi ditanggung LPDP dengan ajuan maksimal setiap usulan sebesar Rp 500 juta. Meski begitu, Kemendikbudristek mendapatkan kewenangan untuk merancang skema, menentukan persyaratan, menentukan kriteria penerima, serta menyelenggarakan seleksi pemenang.

Agus mengatakan, program ini dirancang untuk mendorong riset yang integratif dan kolaboratif. Tim pengusul riset harus melakukan risetnya secara keilmuan yang multidisiplin.

"Program ini nanti juga diharapkan dapat menjadi salah satu Project Based Learning bagi mahasiswa vokasi. Oleh karena itu, kami berharap program ini juga nanti bisa menggandeng mahasiswa ke dalam tim riset," ujar Agus.




(pal/pal)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads