Potret Lebih Dekat Observatorium Nasional Timau di NTT, Rampung Dibangun 2023

ADVERTISEMENT

Foto Edu

Potret Lebih Dekat Observatorium Nasional Timau di NTT, Rampung Dibangun 2023

Dokumentasi BRIN - detikEdu
Jumat, 04 Agu 2023 21:00 WIB

Jakarta - Ini adalah potret Observatorium Nasional (Obnas) Timau di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang akan selesai dibangun di 2023. Yuk melihat lebih dekat!

Observatorium Nasional (Obnas) Timau di NTT

Obnas Timau akan selesai di 2023. Kini observatorium itu tengah dilakukan pemasangan cermin sekunder pada Juli 2023 lalu. Foto: (Dokumentasi BRIN)

Observatorium Nasional (Obnas) Timau di NTT

"Instrumen utama yakni teleskop 3,8 m beserta bangunannya termasuk kubah berdiameter 14 m sudah terbangun sekitar 55%. Instrumen utama ini ditargetkan akan rampung dalam 2-3 bulan ke depan," ujar Koordinator Stasiun Observatorium Nasional Kupang, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Abdul Rachman dalam situs Resmi BRIN, Rabu (2/8/2023). Foto: (Dokumentasi BRIN)

Observatorium Nasional (Obnas) Timau di NTT
Peneliti Pusat Riset Antariksa BRIN, Rhorom Priyatikanto mengatakan teleskop ini yang memiliki desain yang unik dan bobot yang relatif ringan, sekitar 20 ton. Teleskop ini memiliki cermin primer, sekunder, dan tersier. Struktur 'laba-laba' menopang cermin sekunder di bagian atas teleskop.Cermin primer berbentuk hiperbola yang terdiri atas 18 segmen berbentuk kelopak bunga. Cermin sekunder berbentuk hiperbola berdiameter 1 meter dapat bergerak besar 5 derajat. Cermin tersier untuk mengarahkan cahaya ke titik fokus pada kamera di samping teleskop. "Teleskop ini dapat digunakan untuk mengamati obyek seperti benda kecil tata surya, bintang, gugus bintang, extrasolar planet, galaksi, dan lainnya," imbuh Rhorom. Foto: (Dokumentasi BRIN)
Observatorium Nasional (Obnas) Timau di NTT

Pembeda lainnya Obnas Timau dengan Observatorium Bosscha, yaitu, Obsnas Timau dilengkapi dengan teleskop yang lebih besar sehingga bisa mengamati benda-benda langit yang jauh lebih redup dan instrumen pendukung yang lebih modern. Foto: (Dokumentasi BRIN)

Observatorium Nasional Timau

NTT memiliki kondisi langit yang lebih jarang mendung dibanding daerah lain di Indonesia. Membuat jumlah hari dengan langit cerahnya relatif banyak di atas 65% per tahun. Foto: Thomas Djamaluddin/ORPA-BRIN

Pengamatan fajar di Observatorium Nasional Timau

Kepala Pusat Riset Antariksa, Emanuel Sungging, mengatakan bahwa salah satu upaya antisipasi gangguan polusi cahaya adalah menjadikan wilayah di sekitar Obnas menjadi Taman Langit Gelap (Dark Sky Park). Foto: dok. Profesor Thomas Djamaluddin

Observatorium Nasional Timau di Kupang Buka Jalan Pencarian Exoplanet oleh Indonesia

"Langit gelap perlu dilestarikan dengan didukung masyarakat yang turut menjaganya melalui wisata astronomi di Taman Langit Gelap. Pengaturan penggunaan lampu luar di sekitar Obnas dikoordinasikan dengan pemerintah daerah dan pemerintah pusat berupa peraturan perundang-undangan," tuturnya. Foto: DW (SoftNews)

Potret Lebih Dekat Observatorium Nasional Timau di NTT, Rampung Dibangun 2023
Potret Lebih Dekat Observatorium Nasional Timau di NTT, Rampung Dibangun 2023
Potret Lebih Dekat Observatorium Nasional Timau di NTT, Rampung Dibangun 2023
Potret Lebih Dekat Observatorium Nasional Timau di NTT, Rampung Dibangun 2023
Potret Lebih Dekat Observatorium Nasional Timau di NTT, Rampung Dibangun 2023
Potret Lebih Dekat Observatorium Nasional Timau di NTT, Rampung Dibangun 2023
Potret Lebih Dekat Observatorium Nasional Timau di NTT, Rampung Dibangun 2023
Hide Ads