Satu nama tokoh dari Indonesia akan menjadi peneliti dan pengajar tamu di kampus top dunia, Harvard University. Tokoh yang dimaksud adalah Muhamad Chatib Basri.
Dia adalah ekonom dan mantan Menteri Keuangan Indonesia era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ia juga dikenal sebagai akademisi, pejabat senior, dan kini didapuk menjadi peneliti tamu di kampus terbaik ke-5 di dunia versi QS World University Rankings 2026.
"Saya kembali ke Harvard, setelah sepuluh tahun. Kini sebagai visiting scholar di Harvard Center for International Development, Harvard University," tulisnya dalam akun Instagram @chatibbasri, Selasa (9/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setahun ke depan, saya akan meneliti, menulis, mengajar- dan belajar. Karena saya tahu: saya belum selesai juga bodohnya," lanjutnya.
Untuk diketahui, Harvard Center for International Development (CID) adalah pusat penelitian yang bekerja di seluruh universitas dan jaringan peneliti serta praktisi global untuk membangun kumpulan bakat internasional. CID mengumpulkan jaringan akademisi dan praktisi, serta menerapkan penelitian terobosan untuk mengatasi tantangan paling mendesak di dunia.
Keahlian yang Diakui Harvard
Nama Chatib Basri telah tercantum dalam laman Harvard Center for International Development. Keahliannya diakui oleh kampus yang berlokasi di Cambridge, Massachusetts.
"Keahliannya meliputi perdagangan internasional, ekonomi makro, dan ekonomi politik," tulis keterangan dalam laman hks.harvard.edu, dikutip Selasa (9/9/2025).
Publikasinya sebagai akademisi dan peneliti juga turut diakui. Seperti artikel di American Economic Review, Oxford Review of Economic Policy, The World Economy, dan Bulletin of Indonesian Economic Studies.
Di Harvard, bukan kali ini saja ia berkontribusi dalam berbagai keilmuan. Sebelumnya, ia telah menjadi pembicara tetap di Harvard Ministerial Leadership Forum dan Program Eksekutif Kebijakan dan Administrasi Perpajakan Komparatif di Harvard Kennedy School.
Chatib Basri juga merupakan Pacific Leadership Fellow di UC San Diego, Profesor NTUC di RSIS-NTU Singapura, dan Profesor Tamu Terhormat Thee Kian Wie di Australian National University.
Pada 2024, ia mendapat kehormatan untuk dinobatkan sebagai IEA Fellow oleh International Economic Association, sebagai pengakuan atas kontribusinya dalam penelitian, penulisan, dan pembuatan kebijakan.
Kiprah Chatib Basri
Ekonom satu ini lahir di Jakarta pada 22 Agustus 1965. Ia merupakan lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dan meraih gelar S2-S3 di Australian National University (ANU).
Sebelum jadi Menkeu periode Mei 2013-Oktober 2014, ia dikenal sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Dalam pemerintahan, ia pernah menjadi penasihat di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (2004-2005), Deputi Menteri Keuangan untuk G-20 (2006-2010), dan sebagai Wakil Ketua Komite Ekonomi Nasional Presiden RI (2010-2012).
Ia juga pernah menjadi Dewan Komisaris di berbagai perusahaan, seperti PT Astra International, PT Indika Energy, dan Axiata Group Bhd (Malaysia). Selain itu, juga pernah memimpin Lembaga Penelitian Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) pada tahun 2004-2009.
Di tingkat internasional, Chatib Basri pernah menjadi konsultan di World Bank, USAID, AUSAID, OECD, dan UNCTAD, Asian Development Bank serta menjadi anggota Asia and Pacific Regional Advisory Group dari International Monetary Fund.
Namanya juga tercatat sebagai Dewan Pengurus Lee Kuan Yew School of Public Policy, National University of Singapore; Dewan Penasihat Bank Dunia untuk Gender dan Pembangunan; dan Dewan Penasihat Pusat Analisis Makroekonomi Terapan di Australian National University.
Sejak 5 November 2024, Chatib Basri menjabat sebagai anggota Dewan Ekonomi Nasional Presiden Republik Indonesia.
(faz/pal)