Anak Penjual Warung Kelontong Tembus Kuliah Gratis di UGM, Gigih sejak Kecil

ADVERTISEMENT

Anak Penjual Warung Kelontong Tembus Kuliah Gratis di UGM, Gigih sejak Kecil

Cicin Yulianti - detikEdu
Minggu, 06 Jul 2025 14:00 WIB
Soraya bersama sang ibu
Soraya bersama sang ibu. Foto: UGM
Jakarta -

Mendapatkan kabar lolos beasiswa kuliah gratis adalah sebuah anugerah besar bagi Soraya Esther Br Sitanggang. Kini, ia semakin semangat kuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM).

Mahasiswa baru yang diterima lewat Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) tersebut menceritakan kisah inspiratifnya. Di tengah keterbatasan keluarga, Soraya bisa mewujudkan bahwa kuliah di perguruan tinggi negeri adalah hak semua orang.

"Saya masih ingat, sepulang dari sekolah saat itu, saya membuka pengumuman, biru langsung saya lari ke ibu yang tengah membereskan dagangan", ucap Soraya dikutip dari laman UGM, Minggu (6/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dibesarkan oleh Single Parent Sejak Kecil

Soraya saat ini diterima di program studi Akuntansi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM. Awalnya Soraya sempat cemas meski sudah diterima di UGM.

Ibunya mencari nafkah dengan berjualan dari warung kelontong di rumahnya. Sang ibu sudah menafkahi Soraya dan tiga saudara lainnya sendirian sejak ayahnya wafat.

ADVERTISEMENT

Ayah Soraya berpulang saat Soraya berusia dua tahun. Sehingga Soraya tumbuh tanpa kehadiran sosok pelindung di keluarganya.

Dapat Beasiswa UKT Rp 0 dari UGM

Keresahan Soraya tersebut seketika sirna. Pengajuan beasiswa kuliah gratis atau Uang Kuliah Tunggal (UKT) Pendidikan Unggul bersubsidi 100 persen diterima oleh kampus.

"Makanya saya merasa lega sekali, dengan UKT 0 bisa bantu Mama. Tanpa ini, sungguh berat untuk mama menanggung biaya kuliah. Tapi sekarang, setidaknya satu beban sudah terangkat," tutur Soraya.

Dengan begitu, Soraya tidak perlu membayar UKT hingga lulus kuliah. Perempuan asal Sidorejo, Kota Medan tersebut mengaku akan sungguh-sungguh menjalani kuliah sehingga tidak menyia-nyiakan bantuan.

"Berasa beban yang semula terasa berat, perlahan diangkat. Saya pesankan pada Soraya untuk mensyukuri ini. Ini bukan garis akhir, ini adalah titik mula menuju perjalanan baru yang harus ditempuh," kata sang ibu.

Gigih Belajar Sejak Masa SD

Menurut sang ibu, Soraya di mata kawan-kawannya adalah sosok yang gigih belajar. Sejak SD, ia sudah menunjukkan prestasinya.

Sejak kecil, Soraya aktif ikut banyak lomba seperti cerdas cermat hingga fashion show. Ia juga aktif sebagai relawan yang mengajar adik-adik tingkatnya.

Saat memasuki SMA, Soraya diterima di sekolah favorit di Kota Medan yakni SMAN 3 Medan. Selama di SMA, Soraya meraih 10 besar peraih nilai tertinggi dari total 45.846 peserta pada International Science Qualification Olympiad di tahun 2023.

Selain itu, Soraya berhasil meraih Gold Medal dalam ajang Eduexpo Himatek USU Student Olympiad 2024 dan masuk dalam Top 100 peserta terbaik di kompetisi yang diselenggarakan oleh Universitas Sumatera Utara.

Kemudian, Soraya menyabet perak di kompetisi International Medallion Student Competition 2024 bidang Ekonomi yang diadakan oleh International Level Test Institution (ILTI).

Prestasi tersebut membawa Soraya dipercaya sebagai Koordinator Bidang Matematika tahun 2024-2025 yang bertugas mendampingi siswa-siswa dalam mempersiapkan ajang OSN mewakili sekolah.

"Ada keinginan melanjutkan ini saat di UGM nanti. Jauh dari keluarga tentu harus saya isi dengan kegiatan yang bermakna agar terus bisa berkembang. Semoga nantinya tetap bisa aktif berorganisasi dan bisa mengikuti berbagai kompetisi", ujarnya.

Setelah lolos masuk S1, Soraya bermimpi untuk bisa lanjut S2 dan meraih sertifikasi profesi. Kepada anak muda lainnya, ia berpesan agar tidak mudah menyerah dan terus mewujudkan mimpinya.

"Jangan pernah remehkan mimpimu. Semua mimpi itu berharga dan layak diperjuangkan", paparnya.




(cyu/nah)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads