Cerita Artita, Anak Penjual Cireng yang Tembus Kuliah di UGM dan Dapat UKT Rp 0

ADVERTISEMENT

Cerita Artita, Anak Penjual Cireng yang Tembus Kuliah di UGM dan Dapat UKT Rp 0

Cicin Yulianti - detikEdu
Kamis, 26 Jun 2025 17:30 WIB
Artita  bersama ibunya
Artita bersama ibunya. Foto: UGM
Jakarta -

Dibesarkan oleh single parent selama lima tahun terakhir ini, menjadi motivasi besar bagi Artita Lindu Rilawati dalam mengejar pendidikan. Dengan segala usaha, akhirnya perempuan asal Tegalrejo, Yogyakarta tersebut berhasil lolos Universitas Gadjah Mada (UGM).

Sang ibu, Teluning, harus menghidupi keluarga besarnya dengan berjualan cireng. Awalnya ia sempat ragu bisa menguliahkan Artita karena penghasilannya sekitar Rp 900 ribu per bulan.

"Saya ingat pesan suaminya dahulu agar bisa menjaga dan membesarkan Artita sepenuh hati," kata Teluning dikutip dari laman UGM, Kamis (26/6/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beri Tahu Lolos UGM Setelah Pengumuman

Teluning mengatakan anaknya tersebut sudah mandiri sejak kecil. Bagaimana tidak, ia harus terus menyambung hidup dengan berjualan cireng di Purworejo yang jaraknya jauh dari tempat tinggalnya.

Teluning harus pulang pergi setiap hari. Meski jauh, ia tetap melakukannya karena memilih berjualan di depan rumah peninggalan suaminya yang sudah tidak ditempati.

ADVERTISEMENT

Saat Artita mengatakan dirinya diterima di UGM, Teluning sempat kaget. Pasalnya, Antirta tidak berbicara sebelumnya, ia hanya mengabari kelulusannya.

"Memang sejak kecil, karena cucu satu-satunya Artita ini selalu di rumah. Mandiri juga, tahu-tahu keterima di UGM, saya ini nggak ngeh," kenangnya.

Akan tetapi, soal anaknya yang berhasil diterima tidak ada keraguan dalam hatinya. Ia percaya bahwa anaknya tersebut pintar dan memang punya cita-cita tinggi.

Artita adalah cucu satu-satunya yang senang beraktivitas di rumah bersama nenek, kakek, dan tantenya. Teluning kurang menghabiskan banyak waktu dengan Antirta karena harus berjualan.

"Saya merasa kehilangan waktu bersama, karena harus pergi pagi pulang malam," katanya.

Lolos UGM dengan UKT Rp 0

Artita lolos di prodi Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) UGM melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). Tak hanya lolos tanpa tes, ia juga mendapat beasiswa Uang Kuliah Tunggal (UKT) Pendidikan Unggul Bersubsidi 100% atau UKT nol.

Kegelisahan sang ibu terkait biaya pun sirna. Keduanya sangat bahagia setelah diberitahu pihak kampus, Antirta mendapat beasiswa tersebut.

"Saya sangat bersyukur sekali, bisa meringankan beban ibu untuk membiayai saya kuliah nanti," kata Antirta.

Antirta bercerita dirinya memang sudah membidik UGM sebagai kampus impiannya. Sehingga selama SMA ia benar-benar belajar hingga langganan juara kelas.

"Biasanya latihan soal-soal pakai buku sama hp, setiap hari di ruang tamu ini," ucapnya.

Antirta juga mengaku suka dengan pelajaran sejarah dan kesenian. Artita juga aktif menekuni kegiatan tari tradisional di sekolah.

Ia kerap menampilkan tarian Harmoni Nusantara dan membawakan tarian kecak saat ada event sekolah. Menurutnya, dua hal itu mampu menghilangkan kejenuhannya dalam belajar.

"Kalau sebelum ini di sekolah-sekolah jadi nuansanya familiar, kalau yang di Vredeburg lebih grogi karena penontonnya dari luar," kenangnya.

Saat kuliah, ia berencana akan mengikuti organisasi mahasiswa. Ia juga akan bersungguh-sungguh dalam mewujudkan mimpinya dan membahagiakan ibunya.

"Jangan ragu dan jangan takut, buat teman-teman karena apa pun selama berusaha pasti ada jalannya," pesan Antirta.




(cyu/nah)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads