Elsa Putri Marbot Buktikan Lolos UGM-Dapat Beasiswa

ADVERTISEMENT

Elsa Putri Marbot Buktikan Lolos UGM-Dapat Beasiswa

Cicin Yulianti - detikEdu
Jumat, 06 Jun 2025 08:00 WIB
Elsa dan kedua orang tuanya
Elsa dan kedua orang tuanya. Foto: UGM
Jakarta -

Menjadi anak seorang marbot masjid bukanlah sebuah penghalang bagi Elsa Yuliana dalam mewujudkan mimpinya berkuliah. Bahkan, ia mampu menerobos keterbatasannya tersebut.

Berkat keuletan dan kerja keras, perempuan berusia 18 tahun ini berhasil lolos di program studi Pembangunan Wilayah, Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM). Ia tembus lewat jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025.

Belajar Otodidak Tidak Lewat Les

Gadis asal Sentolo, Kulon Progo ini sempat pesimis dapat kuliah di UGM. Ia melihat kawan-kawannya mengikuti bimbingan belajar agar bisa lolos PTN.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara dirinya hanya bisa mengandalkan kemauan kuat belajar secara otodidak. Ia sadar bahwa ayahnya seorang marbot dan ibunya buruh cuci yang punya penghasilan tidak tentu.

"Saya juga selalu belajar sendiri, karena orang tua saya nggak bisa mendaftarkan les untuk saya," ujar Elsa dilansir UGM, Kamis (5/6/2025).

ADVERTISEMENT

Elsa mengaku keinginannya untuk kuliah muncul sejak kelas 10. Oleh karena itu, ia berusaha mempertahankan prestasinya di kelas agar bisa tembus PTN.

Satu hal yang membuat orang tua Elsa yakni Sudiyana (47) dan Parjiyah (48) yakin Elsa dapat kuliah. Mereka melihat Elsa sangat aktif ikut lomba, kegiatan Pramuka hingga meraih banyak penghargaan.

"Sejak dulu saya kalau misalkan Elsa ngomong ingin kuliah, ya saya dukung. Saya dukung Elsa buat kuliah di UGM. Bersyukur anaknya tahu kalau keinginannya besar jadi selalu mau usaha," kata Parjiyah.

Dapat Beasiswa dari UGM

Rasa syukur selain diterima di UGM Elsa rasakan juga dengan diterimanya beasiswa Uang Kuliah Tunggal (UKT). Ia memperoleh subsidi dari UGM sebesar 75 persen.

Mulanya, Elsa dan keluarga tak yakin bisa berkuliah meski sudah diterima lantaran masalah biaya. Namun, Sudiyana bisa bernafas lebih lega atas beasiswa tersebut.

"Kalau senang pastinya ada. Tapi ya waktu itu tetap mikir-mikir. Senang sambil mikir 'gimana ya besok bayarnya?', gitu. Terus alhamdulillah Elsa bisa mendapatkan subsidi UKT dari UGM," tutur Sudiyana.

Senang Bantu Ayah Bersihkan Masjid

Elsa tak pernah malu meski ayah bekerja sebagai marbot masjid. Bahkan, dirinya sering membantu sang ayah jika sedang kewalahan.

"Sering juga ikut membantu jika Bapak capek," katanya.

Kini, dengan statusnya sebagai mahasiswa di UGM menjadi harapan baru bagi keluarganya. Setelah lulus Elsa ingin bekerja dan kemudian membantu membiayai adik agar meringankan beban orang tua.

"Setelah lulus mau ngapain sebenarnya saya cuma ingin mengangkat derajat orang tua aja. Soalnya kan nggak mungkin (keadaan ekonomi) seperti ini terus, adik saya juga masih SD. Nanti juga pengennya dikuliahkan, agar bisa ngangkat derajat keluarga," tutur Elsa.

Ia menitipkan pesan kepada siswa yang punya kondisi sama sepertinya. Elsa menyakinkan bahwa tekad dan usaha akan mengalahkan keterbatasan termasuk dalam keterbelakangan ekonomi.

"Pesan saya untuk teman-teman yang juga sedang berjuang, jangan menyerah apapun keadaannya, termasuk soal ekonomi. Semua itu pasti ada jalannya masing-masing.Kalau kita sudah niat dan terus berdoa serta berusaha, pasti ada jalan. Yang penting jangan menyerah," pesan Elsa.




(cyu/nwk)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads