Ortu Pengangkut Jerami-Pernah Jadi Penjaga Konter, Kini Rofidah Sukses Tembus UGM

ADVERTISEMENT

Ortu Pengangkut Jerami-Pernah Jadi Penjaga Konter, Kini Rofidah Sukses Tembus UGM

Cicin Yulianti - detikEdu
Senin, 16 Jun 2025 15:30 WIB
Rofiah dan kedua orang tua
Rofiah dan kedua orang tua. Foto: UGM
Jakarta -

Untuk dapat tembus di perguruan tinggi negeri, satu hal yang Rofidah Nurhana Lestari yakini yaitu kerja keras. Anak dari orang tua yang bekerja sebagai penjual jerami ini tahun ini lolos ke Universitas Gadjah Mada (UGM).

Rofidah tak menyangka bisa kuliah di kampus negeri dengan daya saing tinggi tersebut. Kini ia resmi sebagai mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian UGM.

Meski sungguh-sungguh kerja keras, Rofidah mengakui rasa ragu kerap menghampirinya. Pasalnya, ia melihat situasi ekonomi keluarganya yang belum cukup untuk membiayai kuliah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Melihat kondisi Bapak di musim hujan ini yang belum bisa bekerja maksimal. Saya juga tahu nantinya masuk kuliah juga perlu biaya," jelas Rofidah dikutip dari laman UGM, Sabtu (14/6/2025).

Langganan Ranking 1 Semasa SD-SMP

Bukan hanya saat masa SMA, Rofidah pun pandai selama masa SD dan SMP. Ia langganan ranking 1 di kelasnya.

ADVERTISEMENT

Selain itu, ia sering memenangkan lomba penulisan puisi hingga telah menerbitkan buku puisinya "Catatan Perjuangan" bersama Najwa Shihab. Ia mengaku dirinya termotivasi dari orang tua.

"Bapak ibu selalu memotivasi saya untuk bisa sekolah lebih tinggi, walaupun dengan keadaan ekonomi yang seperti ini," ujar Rofidah.

Dapat Beasiswa dan Kuliah Gratis di UGM

Keyakinan sang ayah akan kepintaran Rofidah membuat gadis tersebut memberanikan diri daftar di UGM. Ia lolos dan beasiswa pun berhasil diraih.

"Bapak selalu meyakinkannya, pasti ada kesempatan beasiswa di masa depan, dan bagaimanapun saya akan dapat berkuliah," kenangnya.

Ia juga ingin membahagiakan orang tua dengan anaknya yang berhasil. Rofidah kadang tidak tega melihat bapaknya yang banting tulang menghidupi keluarganya.

"Tahun lalu kakak saya berpulang, selama 27 tahun ibu merawat di rumah dan bolak-balik masuk rumah sakit," katanya.

Ia mendapatkan pembebasan UKT 100 persen sehingga tidak perlu membayar biaya kuliah semesteran. Ia berharap dapat memanfaatkan bantuan ini semaksimal mungkin.

"Saya sangat berterima kasih kepada pihak UGM, yang mana telah menerima anak saya Rofidah dengan subsidi 100%. Anak saya mendapat biaya kuliah gratis, sekali lagi terima kasih," ungkapnya.

Kerja sebagai Penjaga Konter HP

Untuk menunggu waktu luang menuju awal perkuliahan, Rofidah memilih bekerja sebagai penjaga warung. Ia ingin membantu kedua orang tuanya.

Sang ayah menjalani pekerjaan sebagai pengangkut jerami terkadang juga menjadi sopir mobil truk milik tetangga. Sehingga pendapatan mereka tak menentu.

"Jerami saya ambil dari desa lain, lalu dijual ke warga yang punya ternak," kata Timbul.

Selama musim hujan, pekerjaan mengangkut jerami kurang dibutuhkan. Ayah Rofidah pun akhirnya harus melakukan jual beli barang bekas.

"Kalo lagi sepi, kita cari rongsokan," katanya.




(cyu/pal)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads