6 Keuntungan Kerja Sama Kemenag dan AS untuk Pendidikan Keagamaan, Beasiswa-Riset

ADVERTISEMENT

6 Keuntungan Kerja Sama Kemenag dan AS untuk Pendidikan Keagamaan, Beasiswa-Riset

Devita Savitri - detikEdu
Kamis, 09 Jan 2025 11:00 WIB
Kemenag jalin kerja sama dengan pemerintah Amerika Serikat.
Kemenag jalin kerja sama dengan pemerintah Amerika Serikat. Foto: Kementerian Agama RI
Jakarta -

Jadi langkah besar di awal tahun, Kementerian Agama (Kemenag) resmi menjalin kerja sama dengan pemerintahan Amerika Serikat (AS). Tepatnya untuk perluasan program Fulbright Departemen Luar Negeri AS.

Peresmian kesepakatan ini ditandatangani langsung oleh Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar bersama Duta Besar AS untuk Indonesia Kamala S Lakhdir, Rabu (8/1/2025). Melalui kerja sama ini, Menag Nasaruddin Umar berharap para santri dan mahasiswa semakin mudah mendapat informasi tentang peluang beasiswa di AS.

"Jadi saya berharap dengan adanya MoU ini, terbuka informasi lebih luas, lebih lebar, peluang-peluang di Amerika itu bisa kita tangkap," tutur Nasaruddin dikutip dari laman Kemenag, Kamis (9/1/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita berterima kasih kepada Amerika melalui Ibu Dubes-nya sekarang ini, sangat baik. Dan juga sudah kita diberikan akses yang luar biasa," imbuhnya.

6 Keuntungan Hasil Kerja Sama Kemenag-AS

Lebih lanjut, Nasaruddin menjelaskan ada 6 keuntungan dari kerja sama yang dijalin Kemenag dan Amerika Serikat, yakni:

ADVERTISEMENT

1. Beasiswa Fulbright

Kerja sama ini membuka pintu yang luas agar santri dan mahasiswa yang berada di bawah Kemenag bisa mendapatkan beasiswa Fulbright. Sebagai informasi, beasiswa Fulbright adalah bantuan pendidikan akademik untuk program sarjana, pascasarjana, profesional, dan guru.

Program Fulbright di Indonesia dikelola oleh American Indonesian Exchange Foundation (AMINEF). Orientasi yang dilakukan oleh AMINEF ini mencakup pengarahan komprehensif soal berbagai aspek kehidupan dan studi di Amerika Serikat.

Orientasi tersebut juga melibatkan alumni Fulbright asal Amerika Serikat dan Indonesia untuk berbagi pengalaman dan wawasan, serta memberi nasihat dan dukungan.

2. Tenaga Pengajar Amerika

Kemenag juga mendapat kesempatan mendapatkan tenaga pengajar dari AS. Nassarudin mengatakan para pengajar ini akan dikirim ke madrasah dan pondok pesantren untuk penguatan bahasa Inggris.

"Tenaga pengajar ini bisa ditempatkan di untuk memberikan penguatan bahasa inggris di madrasah dan pondok pesantren," tutur Imam Besar Masjid Istiqlal itu.

3. Visiting Scholar

Keuntungan ketiga adalah membuka peluang mengirim dosen-dosen yang ada di perguruan tinggi keagamaan ke AS. Di sana mereka bisa melakukan riset atau visiting scholar dengan sponsor Fulbright.

4. Kolaborasi Penelitian

Ketika kerja sama peneliti telah dilakukan, baik peneliti RI ataupun AS bisa melakukan kolaborasi penelitian atau join research. Khususnya studi tentang lingkungan keagamaan seperti yang dilakukan oleh muslim scholar.

"Kemudian kita juga bisa melakukan Joint research. Ini kita bisa melakukan riset bersama antara scholar Amerika dengan Indonesia, khususnya di lingkungan muslim scholar untuk melihat beberapa case," jelas Menag.

5. Twinning Program

Kelima, keuntungan yang didapatkan adalah peluang Perguruan Tinggi Keagamaan (PTK) untuk membuka twinning program. Twinning program memiliki makna seperti double degree yang memungkinkan mahasiswa menyelesaikan sebagian kuliah di Indonesia dan sebagiannya di AS.

"Ini juga memungkinkan kita melakukan twinning program, seperti saat ini yang akan kita lakukan antara Amerika dengan PTIQ Jakarta," ungkapnya

6. Bimbingan dari Alumni Penerima Fulbright

Ke depan pendidikan keagamaan bisa mendapat bimbingan langsung dari alumni penerima Fulbright. Mereka bisa datang ke pondok pesantren atau madrasah sebagai agen informasi.

Sehingga siswa, santri, atau mahasiswa bisa terinspirasi untuk menjajal program yang sama.

Alumni Fulbright, nanti datang ke Indonesia untuk berkunjung ke pondok pesantren untuk memberikan pencerahan informasi, dan banyak lagi yang bisa kita lakukan," pungkas Menag.




(det/nwy)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads