Panduan Makan Bergizi Gratis di Pesantren, Ada 14 Etika Makan dan Minum!

ADVERTISEMENT

Panduan Makan Bergizi Gratis di Pesantren, Ada 14 Etika Makan dan Minum!

Devita Savitri - detikEdu
Senin, 06 Jan 2025 12:00 WIB
Sejumlah santri mengikuti upacara memperingati Hari Santri Nasional di Lapangan Maulana Yudha Negara, Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa (22/10/2024). Upacara yang diikuti perwakilan pondok pesantren se-Kabupaten Tangerang tersebut mengusung tema Menyambung Juang, Merengkuh Masa Depan. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/aww.
Ilustrasi santri. Kemenag keluarkan surat edaran Program Makan Bergizi Gratis di Pesantren. Foto: ANTARA FOTO/SULTHONY HASANUDDIN
Jakarta -

Tidak hanya di sekolah umum negeri dan swasta, program Makan Bergizi Gratis (MBG) juga dilaksanakan di lingkungan pesantren. Sasarannya adalah peserta didik jenjang PAUD, Ula (SD), Wastha (SMP), dan Ulya (SMA).

Program MBG berjalan secara serentak mulai Senin, 6 Januari 2025 di 26 provinsi Indonesia. Untuk menyukseskan pelaksanaannya, Kementerian Agama (Kemenag) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Ditjen Pendis) mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 10 tahun 2024 tentang Panduan Makan Bergizi Gratis (MBG) di Lingkungan Pesantren.

Direktur Jenderal Pendis Abu Rokhmad menjelaskan surat edaran ini berlaku bagi seluruh pondok pesantren di Indonesia. Di dalamnya memuat penjelasan tentang MBG, etika makan dan minum, hingga jadwal pembagian MBG.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Media Pembelajaran Karakter

Tidak sekadar pemenuhan gizi, Abu Rokhmad menilai MBG adalah sebuah media pembelajaran karakter bagi para santri. Karena selama prosesnya, santri dibiasakan untuk mempraktikan berbagai hal termasuk nilai spiritual.

"Misalnya, dalam pelaksanaan MBG, ada pembiasaan bagi para santri untuk mempraktikkan nilai spiritual karena diajarkan berdoa sebelum makan, mempraktikan nilai toleransi karena mereka diajarkan untuk antre, tidak saling serobot dan sebagainya," katanya dikutip dari laman Kemenag, Senin (6/1/2025).

ADVERTISEMENT

Untuk itu, Abu mengimbau agar program MBG ini bisa dimanfaatkan dengan baik oleh para pimpinan pondok pesantren. Terutama untuk memperkuat penanaman karakter bagi santri.

Isi Surat Edaran Makan Bergizi Gratis Kemenag untuk Pesantren

Dalam aturan ini, Kemenag menjelaskan tujuan dirancangnya MBG yakni untuk mengajarkan nilai karakter. Nilai karakter tersebut dibagi menjadi tiga dengan berbagai tindakan yang perlu diperhatikan santri, yakni:

1. Nilai Spiritual

Membiasakan peserta didik berdoa sebelum makan untuk meningkatkan rasa syukur dan menanamkan kebiasaan baik yang mendukung pembentukan karakter. Santri juga perlu menerapkan dan memahami 14 etika makan dan minum, yaitu:

  1. Berwudhu ketika hendak makan.
  2. Membaca basmalah sebelum makan.
  3. Membaca hamdalah setelah makan.
  4. Berkumur setelah makan.
  5. Makan dengan tangan kanan.
  6. Makan menggunakan tiga jari.
  7. Mengambil makanan yang terdekat.
  8. Tidak makan sambil berbaring.
  9. Tidak mencaci makanan.
  10. Tidak membiarkan makanan yang jatuh.
  11. Tidak berlebih-lebihan dalam makan.
  12. Minum dengan tiga tegukan dan membaca basmalah.
  13. Tidak bernafas dalam bejana (tempat minum).
  14. Tidak makan dan minum dengan berdiri.

Nilai Toleransi dan Tenggang Rasa

Berbeda dengan sekolah umum yang telah menyiapkan MBG sesuai porsi di tempat makan, MBG di pesantren menggunakan sistem prasmanan. Sehingga santri diajarkan untuk:

  • Mengantre dengan tertib.
  • Mengambil makanan secukupnya.
  • Menghormati teman-teman sekelasnya.

Tujuan sistem prasmanan diterapkan agar santri bisa saling menghargai, berbagi, dan menjaga keharmonisan dalam lingkungan pesantren.

Nilai Tanggung Jawab

Meski prasmanan, peralatan makan yang akan digunakan telah dibawa santri dari rumah masing-masing. Mereka Juga akan menyuci sendiri alat makan itu setelah digunakan. Hal ini bertujuan untuk:

  • Meningkatkan rasa tanggung jawab terhadap barang pribadi.
  • Membiasakan hidup bersih dan mandiri.

Jadwal Pembagian MBG

  • Siswa PAUD dan kelas 1-2 jenjang Ula/sederajat: dibagikan pukul 08.00 waktu setempat
  • Siswa kelas 3-6 jenjang Ula/sederajat: dibagikan pukul 09.30 waktu setempat
  • Siswa jenjang Wustha (SMP) dan Ulya (SMA): dibagikan pukul 12.00 waktu setempat.



(det/nwy)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads