Vakum Gelar Konser Promotor Adrie Subono Sibuk Urus Sekolah, Alih Profesi?

Selama vakum di dunia konser musik, Adrie Subono mengaku aktif di Yayasan Soebono Mantofani. Yayasan ini bergerak di bidang pendidikan mulai dari tingkat Taman Kanak-kanak, Madrasah Ibtidaiyah (MI/SD), Tsanawiyah (MTs/SMP), dan Aliyah (MA/SMU). Lokasi sekolah berada di Jombang - Ciputat, Tangerang - Banten.

Menurut Adrie, yayasan tersebut diinisiasi oleh sang Bunda, Titie Sri Sulaksmi Soebono yang juga kakak kandung Presiden ke-3 RI, Prof BJ Habibie pada 1994. Memilih bidang sosial dan pendidikan karena di masa penjajahan Belanda ibunya itu pernah berprofesi sebagai guru. Sang Bunda wafat pada 5 Februari 2016 di usia 87 tahun karena sakit jantung dan faktor usia lanjut.

"Setelah Ibu tidak ada, saya dan keluarga yang melanjutkan aktivitas yayasan tersebut," kata lelaki kelahiran 11 Januari 1954 itu kepada detikEdu sesuai mengikuti manasik haji di Menara Maktour, Minggu (5/5/2024).

Selain mengurusi yayasan di bidang pendidikan, Adrie mengaku masih cukup intens menjalin relasi dengan para promotor musik yang terus bermunculan di tanah air. Di usia 70 tahun dia menilai bisnis promotor musik berkembang sangat pesat karena ditopang antara lain oleh kemajuan media sosial.

Sejak beberapa waktu lalu, Adrie Subono melakukan penjajakan dengan beberapa agen yang menangani para musisi dan grup musik besar di dunia. Pendiri Java Musikindo itu berharap cita-citanya dapat terwujud selepas menunaikan ibadah haji Juni 2024 mendatang. Namun dia berkeras untuk tidak membocorkan siapa penyanyi atau grup musik yang tengah didekatinya untuk tampil di Indonesia.

"Adalah nanti kalau saya bocorkan, harga bisa naik lagi ha-ha-ha..," ujarnya berkilah.

Ayah penyanyi dan aktivis Melanie Subono itu akan menjalani ibadah haji pada 7-21 Juni 2024 mendatang. Pada Sabtu dan Minggu (4-5/5/2024) kemarin dia menjalani bimbingan manasik haji.

"Di hari pertama kemarin, selama lima jam saya bertahan mengikuti manasik ini. Saya terpukau dengan penyampaian para ustaz yang komunikatif, gamblang, menghibur, dipadu dengan audio visual sehingga saya merasa mudah sekali mencernanya," ujarnya.

Penampilan Adrie masih tetap sederhana dengan busana serba hitam berupa kemeja, celana jeans, dan topi untuk menutupi kepalanya yang plontos. Sesekali dia mencatat poin-poin materi yang disampaikan selama manasik di buku kecil yang disiapkan pihak Maktour. Bersama keponakannya, Adrie mengaku datang dan pulang ke tempat manasik dengan menumpak taksi online.

"Enak, praktis bisa pesan via ponsel," ujarnya.