Kampus Amerika Batalkan Wisuda Imbas Protes Konflik Israel-Palestina

ADVERTISEMENT

Kampus Amerika Batalkan Wisuda Imbas Protes Konflik Israel-Palestina

Nikita Rosa - detikEdu
Sabtu, 27 Apr 2024 12:00 WIB
USC Safety officers try to disperse students who protest in support of Palestinians, at the University of Southern Californias Alumni Park, amid the ongoing conflict between Israel and the Palestinian Islamist group Hamas, in Los Angeles, California, U.S., April 24, 2024.  REUTERS/Zaydee Sanchez
Kampus di Amerika Batalkan Wisuda Imbas Protes Konflik Israel-Palestina. (Foto: REUTERS/Zaydee Sanchez)
Jakarta -

University of Southern California (USC) telah membatalkan upacara wisuda utama mereka. Pihak kampus menyatakan tindakan ini merupakan langkah keamanan baru di tengah protes mahasiswa terhadap perang Israel-Gaza yang kian meningkat di kampus tersebut.

USC mengumumkan langkah untuk membatalkan upacaranya pada hari Kamis, (25/4) sehari setelah lebih dari 90 pengunjuk rasa ditangkap di kampus. Universitas mengatakan mereka masih akan menyelenggarakan acara wisuda lainnya, termasuk semua upacara wisuda sekolah tradisional di mana para siswa melintasi panggung dan menerima diploma mereka.

"Kami memahami bahwa ini mengecewakan. Namun, kami menambahkan banyak kegiatan dan perayaan baru untuk menjadikan permulaan USC ini bermakna secara akademis, berkesan, dan unik, termasuk tempat berkumpul dengan keluarga, teman, dosen, dan staf, perayaan pelepasan merpati, dan pertunjukan oleh Trojan Marching Band," kata universitas dalam The Guardian, dikutip Jumat (26/4/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keputusan ini didukung oleh beberapa kelompok pro-Israel dan dikecam oleh pendukung kebebasan berpendapat dan organisasi hak-hak sipil Muslim Amerika.

Sebagai informasi, USC adalah salah satu dari banyak kampus di Amerika yang menjadi pusat demonstrasi mahasiswa menentang genosida Israel. Polisi menangkap puluhan mahasiswa dan aktivis di USC minggu ini atas tuduhan masuk tanpa izin.

ADVERTISEMENT

Kampus-kampus ini berusaha mengatasi demonstrasi mahasiswa yang semakin meluas. Gejolak ini telah mengakibatkan pembatalan perkuliahan, pemogokan dosen, dan pihak administrasi memanggil polisi untuk terhadap mahasiswa mereka sendiri.

Departemen kepolisian Los Angeles mengatakan lebih dari 90 orang ditangkap pada Rabu (24/4) saat terjadi protes di kampus karena dugaan masuk tanpa izin. Satu orang ditangkap karena dugaan penyerangan dengan senjata mematikan.

Meskipun protes mahasiswa terhadap genosida Israel telah berlangsung selama berbulan-bulan, gelombang demonstrasi terbaru muncul setelah mahasiswa di Universitas Columbia di New York mendirikan perkemahan pro Palestina di halaman kampus.

Aksi ini mendorong kampus-kampus lain untuk mengadakan aksi serupa, yang diikuti oleh mahasiswa, dosen, hingga staf kampus.




(nir/faz)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads