Abdul menyelesaikan program magisternya dalam kurun 1,5 tahun. Selama itu pula dia telah menerbitkan tujuh jurnal yang terdiri dari empat jurnal internasional dan tiga jurnal nasional.
Meskipun mampu menerbitkan sejumlah publikasi ilmiah, hal ini sempat menjadi tantangan bagi Abdul. Sebelum kuliah di Unpad, dia telah melakukan beberapa penelitian di Afghanistan. Walau begitu, penelitiannya tidak sama dengan di Unpad.
"Sebelum saya datang ke sini (Unpad), saya melakukan penelitian, tetapi tidak seprofesional seperti sekarang," ujar Abdul, dikutip dari kanal resmi Unpad pada Senin (5/2/2024).
Tips Menerbitkan Artikel Jurnal Internasional
Abdul membagikan beberapa tips untuk mahasiswa yang ingin menerbitkan artikel di jurnal internasional. Pertama, mahasiswa yang bersangkutan harus mempunyai jadwal yang ketat dan bertanggung jawab mengikuti jadwal tersebut.
"Jika mereka mengikuti jadwal tersebut, mereka dapat mencapai apa yang diinginkan," menurutnya.
Kedua, Abdul menyebut mahasiswa harus bisa berpikir kritis. Saat ada masalah di masyarakat, maka penting bagi mahasiswa untuk memikirkannya dan mencari informasinya melalui internet, buku, ataupun yang lain.
Ketiga, penguasaan bahasa Inggris penting sekali untuk menerbitkan artikel di jurnal internasional. Abdul menilai mahasiswa haruslah memahami aturan menulis dan berbicara dalam bahasa Inggris. Dia mengungkap menerbitkan artikel di jurnal internasional cukup rumit lantaran adanya aturan ketat untuk gaya penulisan dan pembahasan artikel.
Terakhir, Abdul menyarankan untuk mempelajari bidang yang berbeda agar dapat menemukan kesenjangan penelitian dan bisa melengkapi kesenjangan tersebut.
Tak lupa Abdul berterima kasih kepada kedua pembimbingnya, Dr Herlina Agustin dan Dr Edwin Rizal sekaligus pihak prodi dan fakultas yang membantunya meneliti.
"Mereka semua mendorong saya, dan mereka sangat membantu saya untuk melakukan penelitian di bidang yang berbeda di sini," kata Abdul.
Sebelum memilih Unpad untuk studi magisternya, Abdul diterima beasiswa di dua negara yakni Indonesia dan Iran. Dia juga sempat menggali informasi lebih dalam mengenai Unpad dan Indonesia. Maka, berdasarkan berbagai pertimbangan, Abdul memilih Indonesia.
"Saya menyadari bahwa Unpad adalah salah satu dari universitas terbaik di Indonesia, khususnya di bidang ilmu komunikasi," ungkapnya.
Sosok yang berprofesi sebagai dosen di negara asalnya ini mengaku memperoleh perlakuan yang ramah dari teman dan dosen di Unpad. Dia merasa masa-masanya di Unpad sangat menyenangkan.
"Di Unpad, saya merasa bahwa para dosen, sikap dan interaksi dosen, serta hubungan antara mahasiswa dan dosennya sangat dekat sekali," ucapnya.
(nah/nwk)