.webp)
11.079 Siswa SMP-SMA di Korea Selatan (Korsel) disurvei online soal tingkat kepercayaan pada berbagai profesi. Hasilnya, presiden menjadi profesi paling tidak dipercaya oleh mereka.
Survei pada persepsi kebijakan pendidikan siswa pada tahun 2023 ini diadakan selama periode 5 hingga 9 Juli 2023 oleh Institut Pengembangan Pendidikan Korea , dilansir Asia News Network, 22 Januari 2024, ditulis detikEdu, Rabu (24/1/2024).
Berikut profesi dengan tingkat kepercayaan paling tinggi sampai paling rendah hasil survei:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
- Guru 86,8%
- Polisi dan jaksa 61,7%
- Hakim 55,6%
- Jurnalis 37,6%
- Pekerjaan profesional di bidang keagamaan 34%
- Influencer media sosial 31,5%
- Politisi 23,4%
- Presiden 22,7%
Ketika diminta untuk menilai kelayakan setiap pekerjaan dalam skala 4 poin, responden memberikan nilai rata-rata tertinggi kepada guru sebesar 3,26, sedangkan presiden menerima nilai terendah sebesar 1,99. Politisi mendapat skor rata-rata 2,05, sedangkan pakar media sosial mendapat skor 2,23.
Survei tersebut juga menemukan bahwa 50 persen responden berpendapat bahwa masyarakat mendiskriminasi orang berdasarkan uang, diikuti oleh nilai sekolah sebesar 44,8 persen dan disabilitas sebesar 44 persen.
Menanggapi pertanyaan lain yang menanyakan bentuk kesuksesan terdekat yang mereka impikan, sekitar 36,5 persen siswa mengindikasikan bahwa mereka percaya kesuksesan diukur dengan "menjalani hidup bahagia." Namun survei tersebut tidak meneliti apa yang dimaksud dengan hidup bahagia.
Selain itu, 31,2 persen responden memilih "menghasilkan banyak uang," sementara 14,8 persen memilih "mendapatkan pekerjaan impian."
Sementara itu, 77,1 persen siswa SD, SMP, dan SMA dari 13.863 responden menyatakan senang bersekolah. Sekitar 85,1 persen dari seluruh responden menjawab bahwa mereka "puas dengan kehidupan sekolah secara keseluruhan."
Namun, 48,5 persen responden mengatakan mereka pernah mengalami konflik dengan teman sebayanya dalam empat bulan terakhir. Sekitar 24,7 persen responden mengatakan mereka merasa sulit membina persahabatan yang erat, sementara 21,4 persen mengatakan mereka khawatir akan ditindas di sekolah.
(nwk/nwy)
