Cerita Mahasiswa-Dosen UI Ikut Napak Tilas Jalur Rempah Nusantara 2023

ADVERTISEMENT

Cerita Mahasiswa-Dosen UI Ikut Napak Tilas Jalur Rempah Nusantara 2023

Devita Savitri - detikEdu
Jumat, 22 Des 2023 16:00 WIB
Laskar Rempah kembali ke Surabaya usai mengarungi lautan bersama KRI Dewaruci selama 31 hari. Perjalanan itu merupakan progam Muhibah Budaya Jalur Rempah 2022.
KRI Dewa Ruci Kala Napak Tilas Jalur Rempah. Foto: Deny Prastyo Utomo/detikJatim
Jakarta -

Pengalaman langka dirasakan dua mahasiswa Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (FIB) Rahmat Pakaya (Sastra Indonesia Angkatan 2020) dan Vio Nanda Ardiansyah (Ilmu Sejarah Angkatan 2022).

Keduanya mengikuti pelayaran napak tilas Jalur Rempah Nusantara 2023 yang diselenggarakan Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan (PPK), Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) sebagai Laskar Rempah.

Laskar Rempah adalah sebutan untuk peserta yang mengikuti kegiatan Muhibah Budaya Jalur Rempah 2023. Setidaknya ada 20 Laskar Rempah terseleksi dari 535 pendaftar yang ditujukan untuk masyarakat umum berusia 18-40 tahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pelayaran Muhibah Budaya Jalur Rempah 2023

Diketahui pelayaran Muhibah Budaya Jalur Rempah 2023 mengarungi rute Surabaya-Selayar menggunakan Kapal Republik Indonesia (KRI) Dewaruci. Pelayaran ini memakan waktu empat hari tiga malam.

Selama kegiatan, peserta yang terdiri dari Direktorat PPK, peneliti, budayawan, influencer, Laskar Rempah, dan kru KRI Dewaruci mengikuti berbagai agenda. Termasuk dengan Festival Budaya Maritim di Pulau Selayar, Sulawesi Selatan selama tiga hari.

ADVERTISEMENT

Program ini merupakan sebuah upaya penting untuk mendukung Jalur Rempah sebagai Warisan Budaya Dunia Tak Benda UNESCO di tahun 2024. Terlebih Jalur Rempah merupakan lintasan perdagangan rempah sejak 3500 tahun silam yang terbentuk oleh perdagangan pala dan cengkeh dari timur Nusantara.

Bila ditelusuri, jalur perdagangan ini melintasi benua Asia, Afrika, hingga Eropa lo!

Pengalaman Tak Terlupakan

Vio menjelaskan bila program ini memberikan kesempatan peserta untuk menghargai lebih dalam tentang cagar dan warisan budaya tak benda yang ada di Indonesia. Baginya, pengalaman ini tak terlupakan hingga menguatkan rasa bangga sebagai bangsa Indonesia.

"Sungguh pengalaman yang tak terlupakan, menguatkan rasa kebanggaan terhadap keanekaragaman budaya Indonesia, dan menjadikan saya lebih terinspirasi untuk melestarikannya," ujar Vio dikutip dari rilis di laman resmi UI, Jumat (22/12/2023).

Begitupun dengan Rahmat, ia berharap dapat terus berkontribusi bagi Jalur Rempah. Baginya, pengalaman ini akan menjadi abadi sebagai sejarah dalam hidupnya.

Lebih lanjut, menurutnya mahasiswa memiliki peran penting dalam mendukung Jalur Rempah menjadi Warisan Budaya Tak Benda UNESCO. Terutama sebagai agen perubahan yang memberikan informasi tentang Jalur Rempah hingga penelitian.

"Misalnya dengan melakukan penelitian, transfer knowledge sesama mahasiswa, atau bahkan membentuk organisasi Jalur Rempah di lingkungan UI. Hal ini akan menjadi bukti konkret UI dalam mendukung Jalur Rempah menjadi Warisan Budaya Dunia tahun depan," ujar Rahmat.

Tak hanya dua mahasiswa UI, Dosen Departemen Geografi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UI, Dr Taqyuddin juga berkesempatan mengikuti pelayaran tersebut. Selama kegiatan, ia memberikan materi mengenai ruang-ruang laut.

Dalam penjelasannya, Jalur Rempah memiliki misi merevitalisasi kebudayaan bahari yang merupakan warisan budaya. Ia juga menjelaskan bila Jalur Rempah perlu diakui sebagai warisan budaya UNESCO karena berbagai faktor penting.

"Jalur Rempah perlu diakui sebagai warisan budaya dunia karena praktik saling mengisi, bertukar pengetahuan, berkonflik pada Jalur Rempah masa lalu adalah bukti upaya pendewasaan penghidupan manusia dari berbagai bangsa," kata Dr Taqyuddin.

Masyarakat Bisa Ikut Serta

Diketahui, program Jalur Rempah dimulai pada 22 November 2023 hingga 2 Desember 2023. Meski begitu masyarakat bisa ikut mengenal Jalur Rempah melalui pameran edukasi "Rumah Rempah Dunia".

Pameran ini berlangsung hingga 31 Desember 2023 di Museum Kebangkitan Nasional, Gambir, Jakarta Pusat. Dibuka setiap hari Senin-Jumat pukul 09.00-16.00 WIB, sedangkan Sabtu-Minggu pukul 10.00-21.00 WIB ada berbagai kegiatan yang menarik seperti bazar, talk show, dan konser musik.

Langkah ini merupakan upaya merekonstruksi narasi sejarah Jalur Rempah yang membuktikan bila Indonesia merupakan salah satu negara penghasil rempah terbesar di dunia. Melalui pengupayaan Jalur Rempah sebagai Warisan Budaya Dunia Tak Benda UNESCO 2024, akan membuat negara kita diakui secara internasional sebagai pemilik Jalur Rempah dan poros maritim dunia.




(det/pal)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads