Kemendikbudristek menggelar pameran edukasi tentang sejarah rempah Nusantara bertajuk "Rumah Rempah Dunia". Pameran ini berlangsung selama 9-31 Desember 2023 di Museum Kebangkitan Nasional, Gambir, Jakarta Pusat.
"Jadi, tahun depan 2024 Indonesia itu akan mengajukan jalur rempah untuk dijadikan salah satu warisan budaya tak benda di UNESCO. Jadi ini semacam sosialisasi kita ke masyarakat soal bagaimana sebenarnya jalur rempah," jelas Junia, Educator pameran "Rumah Rempah Dunia" kepada detikEdu di Museum Kebangkitan Nasional Jakarta, Kamis (21/12/2023).
Pameran "Rumah Rempah Dunia" menampilkan koleksi yang berkaitan dengan sejarah rempah Nusantara seperti replika alat pengolah rempah, rempah-rempah khas Nusantara, peta persebaran rempah, hingga replika kapal Samudra Raksa yang bisa dinaiki oleh pengunjung seraya menonton animasi cerita pedagang rempah masa lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Julia mengatakan rata-rata pengunjung pameran adalah siswa yang sedang menikmati libur sekolah. Tak jarang juga ia menemui beberapa siswa SMA yang mampir untuk mengerjakan tugas akhir mereka.
"Banyaknya yang dateng itu anak-anak sekolah yang lagi libur sekolah, mungkin anak-anak SMA yang lagi ngerjain tugas akhir. Kemarin sempat awal Desember itu masih momennya UAS dan tugas akhir, itu banyak anak SMA yang datang," kata Junia.
Ada Bazar, Talkshow dan Konser Musik
Acara menarik lainnya dari pameran "Rumah Rempah Dunia" ini menurut Junia yakni talk show seputar sejarah rempah dari para ahli, bazar remah, hingga konser dari beberapa musisi Indonesia.
Beberapa musisi yang memeriahkan pameran ini antara lain Sal Priadi, Pusakata, Syarikat Idola Remaja, Reruntuh, Tiga Pagi, Wake Up Iris, Adhitia Sofyan, Pendarra, dan Pop at Summer.
Pameran ini dibuka setiap hari Senin-Jumat pukul 09.00-16.00 WIB, sedangkan Sabtu-Minggu pukul 10.00-21.00 WIB. Julia mengingatkan bagi siswa yang ingin berkunjung sembari menyaksikan konser hanya bisa datang pada Sabtu dan Minggu.
Menurut salah satu pengunjung yakni Anistia, penampilan dalam pameran dapat mengedukasi anak-anak, khususnya siswa. Guru di SMAN 1 Rambang, Palembang tersebut sengaja berkunjung ke Jakarta untuk berlibur dan mengunjungi pameran tersebut.
"Tadi ada kapal perahunya yang bisa dinaiki, ada videonya, visual, audio, jadi lebih menarik untuk anak-anak, minimal mereka ada ingatan kalau mereka pernah ke museum," ujarnya.
Selaku guru, Anistia berpesan kepada siswa untuk mengisi waktu liburannya dengan kegiatan positif. Contohnya datang ke objek wisata edukasi seperti museum.
"Pokoknya isi liburan dengan kegiatan bermanfaat salah satunya ke museum, dapat menambah pengetahuan apalagi ini pemerannya tentang jalur rempah-rempah, jadi kita tahu betapa kayanya Indonesia dengan rempah-rempah sehingga menarik bangsa-bangsa lain untuk datang ke Indonesia pada zaman dulu," ajaknya.
Junia pun sebagai panitia penyelenggara mengajak siswa datang ke pameran bukan hanya untuk berlibur, tetapi menguatkan memori bahwa Indonesia kaya akan rempah berkat kekayaan alam bukan karena usaha bangsa Eropa saja.
"Untuk anak-anak yang penasaran dengan jalur rempah, ayo belajar bareng, percaya bahwa Indonesia itu kaya. Jalur rempah itu ada karena Indonesia sangat kaya, bukan karena ditemukan orang Eropa atau bukan karena orang Eropa yang ngajak kita berdagang tapi justru lebih dari itu," serunya.
(cyu/nwk)