Mengenal Jalur Rempah Nusantara, Jejak Perkembangan Peradaban di Indonesia

ADVERTISEMENT

Mengenal Jalur Rempah Nusantara, Jejak Perkembangan Peradaban di Indonesia

Nimas Ayu Rosari - detikEdu
Minggu, 03 Des 2023 11:30 WIB
Ada wahana baru yang bertajuk The Legend of Sriwijaya Empire di Bekasi. Kita bisa bermain sambil belajar untuk mengenal kekayaan sejarah jalur rempah Kerajaan Sriwijaya.
Jalur rempah kerajaan di Nusantara salah satunya Sriwijaya Foto: Rachman Haryanto
Jakarta -

Nusantara atau Indonesia pada masanya dikenal sebagai bangsa yang kaya akan rempah-rempah. Kekayaan tersebut menarik perhatian dunia dan mendorong perdagangan global serta penjelajahan lainnya dalam mencari rempah.

Untuk mendapatkan rempah tersebut maka para pencari rempah dari seluruh pelosok menggunakan jalur rempah Nusantara yang tersebar di beberapa titik daerah di Indonesia. Lantas seperti apakah jalur rempah Nusantara itu? Mari mengenalnya dengan menyimak ulasan berikut.

Apa Itu Jalur Rempah Nusantara?

Dilansir dari situs ITS, jalur rempah adalah rute nenek moyang Indonesia dalam menjalin hubungan antar pulau, suku, bangsa, dengan membawa rempah sebagai nilai untuk membangun persahabatan yang membentuk asimilasi budaya dan diplomasi di setiap persinggahan. Jalur ini diketahui sudah ada sejak 4500 tahun yang lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jalur rempah disebut juga sebagai jalur perdagangan maritim yang menghubungkan Asia Tenggara, khususnya Nusantara dengan India, Timur Tengah, Eropa, dan Afrika. Jalur ini mencapai puncaknya pada abad ke-15 hingga ke-17, di mana bangsa-bangsa Eropa berlomba untuk menguasainya.

Sebagaimana dilansir dari Disbudpar Aceh pula, jalur rempah merupakan akses perniagaan yang mengangkut rempah sebagai komoditas utama ke seluruh dunia. Pada masa itu komoditas yang banyak diminati adalah cengkeh, pala, lada, kayu manis, dan jahe yang digunakan sebagai bumbu masak, obat, pewangi, dan pengawet makanan.

ADVERTISEMENT

Titik Jalur Rempah Nusantara

Dilansir dari situs Jalur Rempah Kemdikbud, jalur rempah mencakup berbagai lintasan jalur budaya dari timur Asia hingga barat Eropa yang terhubung dengan Benua Amerika, Afrika, dan Australia. Jalur ini dapat berupa berbagai bentuk lintasan seperti garis lurus, lingkaran, silang, dan sebagainya.

Di Indonesia, wujud jalur perniagaan rempah mencakup banyak hal sehingga tidak hanya terdapat satu titik sebagai penghasil rempah. Titik jalur rempah Nusantara ini mencakup berbagai titik di berbagai daerah Indonesia dan membentuk suatu lintasan peradaban yang berkelanjutan.

Dari sekian banyak titik jalur rempah di Nusantara, salah satu titik terpenting berada di Aceh. Dilansir dari situs Disbudpar Aceh, Aceh dikenal sebagai titik terpenting karena merupakan daerah penghasil rempah utama. Tercatat pada abad ke-17 dan ke-18, Aceh menjadi daerah penghasil lada terbesar di dunia.

Aceh memiliki 2 dari 20 titik jalur rempah Nusantara yang memiliki pusat perdagangan di wilayah Kerajaan Samudera Pasai dan Kerajaan Aceh Darussalam. Untuk saat ini Aceh menghasilkan minyak atsiri yang diolah dari beberapa rempah seperti pala, cengkeh, serai wangi, dan nilam. Selain itu juga menyumbang bahan baku untuk industri parfum, minyak esensial, dan aroma terapi.

Perkembangan Jalur Rempah Nusantara

Dilansir dari situs ITS, datangnya bangsa Austronesia ke Nusantara sekitar 4500 tahun lalu dengan perahu menjadi awal pertukaran rempah dan komoditas antar pulau di Indonesia Timur. Budaya ini yang menjadi cikal bakal lahirnya budaya bahari yang menyebarkan rempah hingga ke Asia Selatan sampai Afrika Timur.

Tak hanya budaya bahari, adanya jalur rempah membuat segalanya terhubung dan saling mempengaruhi satu sama lain. Dilansir dari situs NU, jalur rempah menjadi lintasan penyebaran Islam dan kultur istana di Nusantara.

Jalur rempah menjadi media pertukaran budaya antara Indonesia dengan budaya luar. Dilansir dari situs BRIN, munculnya musik-musik keroncong, gambang kromong, dan tanjidor merupakan salah satu contoh perkembangan industri musik di Indonesia akibat jalur rempah tersebut.

Perjalanan jalur rempah tidak hanya tentang perdagangan dan budaya, tetapi juga tentang orang, alam, dan lingkungan di dalamnya. Pada perkembangannya kini jalur rempah dimanfaatkan sebagai cara kolaborasi antar negara untuk mewujudkan perdamaian dan pertemanan melalui UNESCO.

Demikian informasi mengenai seperti apa itu jalur rempah Nusantara dan perkembangannya. Simak baik-baik ya supaya detikers paham dan wawasan kalian bisa bertambah.




(pal/pal)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads