Proses penyiraman merupakan salah satu bagian terpenting yang harus dilakukan petani saat melakukan penanaman. Pekerjaan ini tentu saja akan menyita waktu bagi petani yang memiliki banyak lahan atau area tanam luas.
Melihat beratnya pekerjaan petani dalam menyiram tanaman di lahan yang luas, mahasiswa dan dosen Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) menciptakan sebuah robot terbang atau drone yang berguna untuk menyemprot tanaman secara otomatis.
Robot tersebut bernama PENSpray yang berfungsi untuk menyiram tanaman di area pertanian yang luas. Selain itu, robot ini membuka kesempatan bagi anak muda untuk menjadi petani karena cara mengelola pertanian kini semakin efisien.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita ambil contoh di sebuah area sawah, dengan tanaman padi yang sangat luas, pastinya membutuhkan kontrol yang baik. Ada berbagai masalah di area tersebut, mulai dari kondisi tanaman yang kering dan sakit di sebagian area, atau bahkan serangan hama tanaman," kata Indra Adji, ketua riset PENSpray dikutip dari laman Ditjen Vokasi, Selasa (5/12/2023).
Selain Indra, terlibat dua dosen lainnya dalam pembuatan PENSpray yakni Anhar Risnumawan dan Adytia Darmawan serta enam mahasiswa yakni Ade Yogi Mahendra, M. Dhiyaul Haqqi, Ahmad Maliki, M. Sulton Effendi, Fadhel Maulana, dan M. Laundri.
Cara Kerja PENSpray
Indra menuturkan PENSpray ini dapat memetakan area tanaman serta memantau kondisi tanaman secara otomatis karena memiliki kamera RGB dan multispectral yang berbasis photogrammetry.
Lalu, data yang didapat oleh drone akan disampaikan ke robot. Adapun data yang diperoleh berupa gambar dua dimensi dengan sensor serta lokasi GPS. Penangkapan data dilakukan secara otomatis dan secara berkala.
Ukuran dari PENSpray ini adalah 1.781 mm x 1.781 mm dan tinggi 567 mm. Robot ini bisa digunakan hingga selama 20 menit karena memiliki baterai Li-Po 22000mAh 50,4V dan kecepatan penggunaan maksimal 13 m/s.
Robot ini memiliki empat baling-baling dengan bagian bawah merupakan wadah penampung air dengan kapasitas 20 liter dan total berat 35 kg. Wadah tersebut juga akan membuat pupuk serta obat yang akan disemprotkan ke tanaman.
Dapat Memantau Kesehatan Tanaman
Selain menjadi robot penyemprot air, PENSpray juga dapat memonitor kesehatan dari tanaman. Dengan begitu, petani tak perlu repot berkeliling melihat satu per satu tanaman, namun cukup dengan memantaunya dari layar saja.
Sesuai dengan fungsi dan kegunaannya, dana yang dikeluarkan untuk riset dan pembuatan robot ini menghabiskan Rp 75 juta. Hasil riset ini juga telah mendapatkan paten dengan judul Pesawat Udara Tanpa Awak Sayap Tetap dengan 4 Penggerak untuk Pemetaan Udara.
"Kami berharap ke depan akan dapat mendorong percepatan teknologi pertanian, melalui berbagai inovasi dalam sektor ini guna mendukung para petani dalam mengoptimalkan hasil panen. Riset tentang traktor yang sudah kami lakukan, dilanjutkan dengan quad plane dan sekarang robot udara PENSpray. Setelah ini kami akan mengembangkan inovasi UGV," ungkap Indra.
(cyu/pal)