Bantu Masyarakat Pelosok, Mahasiswa UNY Gagas Data Center Ramah Lingkungan

ADVERTISEMENT

Bantu Masyarakat Pelosok, Mahasiswa UNY Gagas Data Center Ramah Lingkungan

Fahri Zulfikar - detikEdu
Senin, 27 Nov 2023 17:00 WIB
Foto Teknologi SDC Inovasi Mahasiswa UNY
Mahasiswa UNY menciptakan inovasi data center untuk membantu pembangunan di daerah terpencil. Ini kisahnya. Foto: Doc. Humas UNY
Jakarta -

Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) aktif dalam membangun masyarakat di daerah tertinggal. Terbaru, mahasiswa UNY membangun Data Center ramah lingkungan yang berguna untuk menyetarakan pembangunan akses internet di pelosok.

Pusat data atau data center merupakan tempat yang berfungsi sebagai pusat penyimpanan, pengelolaan, dan distribusi data secara terpusat.

Data center ini memuat perangkat komputasi yang mengeluarkan suhu tinggi, seperti Central Processing Unit dan Video Graphics Unit yang beroperasional pada suhu 60 - 85 derajat Celsius.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pembangunan pusat data dengan penggunaan listrik minimal, salah satunya di laut. Pembangunan pusat data di dalam laut disebut juga dengan istilah SDC (Submerged Data Center).

Data Center dari Tenaga Ombak

Sekelompok mahasiswa UNY tersebut yakni Silvia Larasatul Masyitoh, Damar Albaribin Syamsu, Satya Adhiyaksa Ardy, Munia Putri Nabila Rambe dan Friska Tarihoran.

ADVERTISEMENT

Mereka menggagas penerapan data center ramah lingkungan yang terintegrasi pembangkit listrik tenaga ombak guna mewujudkan pembangunan berkelanjutan (SDGs) di daerah pesisir Indonesia.

Menurut ketua tim, Silvia Larasatul Masyitoh, gagasan SDC dirancang untuk membantu mengatasi masalah ketidaksetaraan akses internet di daerah pelosok Indonesia.

Hal ini penting untuk mewujudkan society 5.0, industry 4.0, dan green computing di Indonesia.

"Pembangunan SDC sekaligus Base Transceiver Station (BTS) di daerah pesisir diharapkan dapat menyetarakan infrastruktur internet dan menyediakan akses internet yang berkualitas, ramah lingkungan, handal, dan stabil," ucapnya dalam keterangan rilis yang diterima detikEdu.

Namun, Silvia mencatat, pembangunan ini juga dibutuhkan kerjasama dengan pihak pemerintah dan provider internet.

"Tujuan utama dari SDC adalah membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat di daerah tertinggal dan mengejar ketertinggalan pembangunan infrastruktur internet," tambahnya.

Bantu Masyarakat Pesisir di Daerah Terpencil

Anggota tim lain, Damar Albaribin Syamsu mengatakan, konsep SDC ini akan sangat menguntungkan bagi daerah pantai Indonesia. Terutama daerah terpencil luar Jawa yang tidak memiliki akses ke infrastruktur internet yang cepat dan stabil.

Sebab, lapisan terluar SDC akan dibuat terumbu karang buatan, serta SDC akan dihubungkan dengan PLTO sebagai sumber energi.

"Pembangunan SDC juga akan mengajak pemerintah dan perusahaan provide internet sebagai stakeholder untuk mendirikan BTS di daerah tersebut," ujar Damar.

Hadirnya SDC diharapkan dapat memberikan infrastruktur internet yang stabil, komputasi yang hijau, teknologi ramah lingkungan, dan peningkatan kualitas hidup masyarakat pesisir guna mewujudkan SDGs poin 9 (Ekonomi, Industri, Inovasi, dan Infrastruktur) dan 10 (Reduced Inequalities).

Cara Kerja Data Center Karya Mahasiswa UNY

Ada pun cara kerja Submerged Data Center cukup sederhana. Satya Adhiyaksa Ardy, mengatakan bahwa data center tersebut ditempatkan di bawah air dan dihubungkan ke jaringan internet melalui kabel bawah air.

Ini memungkinkan data center untuk beroperasi dengan baik meskipun berada di bawah air dan memberikan akses internet yang andal dan stabil bagi masyarakat di daerah tertinggal.

"Dengan akses internet yang baik dan stabil, masyarakat di daerah tertinggal akan memiliki akses yang sama dengan masyarakat di daerah lain, sehingga mereka dapat berpartisipasi dalam pembangunan dan meningkatkan kualitas hidup mereka," tutur Satya.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa data center di bawah laut ini akan memastikan komitmen untuk memajukan pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan dengan memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia.

Selain itu, solusi ini juga mempertimbangkan keberlanjutan lingkungan laut dengan menghindari kerusakan pada terumbu karang dan habitat laut lainnya yang mungkin terkena dampak dari pembangunan infrastruktur.

Dengan demikian, teknologi ini menunjukkan cara berkelanjutan untuk meningkatkan akses internet dan kemajuan ekonomi di daerah terpencil, sambil memperhatikan pentingnya pelestarian lingkungan untuk keberlangsungan hidup manusia dan ekosistem laut.

Sementara itu, melalui karya ini, mahasiswa UNY berhasil meraih pendanaan dari Dirjen Belmawa Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi RI melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang PKM-VGK (Video Gagasan Konstruktif) tahun 2023.




(faz/nwy)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads