Ada yang menarik dari proses penelitian yang dilakukan oleh Dosen Fakultas Bahasa Seni dan Budaya Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Dr Ari Kusmiatun. Bagaimana tidak, ia diberi kesempatan untuk melakukan penelitian tentang Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) di Yale University, Amerika Serikat.
Diketahui, riset yang dilakukannya memang berkaitan dengan pengembangan bahan ajar BIPA Amerika Serikat dengan tematik olahraga dan berbasis interkultural. Sehingga dalam prosesnya, bak menyelam minum air ia melakukan berbagai hal dari mengenalkan budaya dan bahasa Indonesia hingga melengkapi data riset.
"Hal ini membawa saya menjadi dosen tamu di Yale University untuk mengenalkan budaya serta bahasa Indonesia yang dikaitkan dengan bidang olahraga khususnya permainan tradisional," kata Ari Kusmiatun dikutip dalam rilis UNY, Kamis (19/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mahasiswa Yale Senang Belajar Bahasa Indonesia
Dalam prakteknya, Jamie Orson seorang mahasiswa kelas bahasa Indonesia yang diajari Air Kusmiatun mengaku senang belajar dengan banyak metode dan kegiatan sehingga proses belajar jadi menyenangkan. Hal ini disetujui teman sekelasnya Declan Savage.
"Saya senang belajar Bahasa Indonesia," kata Declan Savage.
Di kesempatan yang sama, Presiden Consortium for the Teaching of Indonesia (COTI) di Yale University, Indriyo Sukmono PhD mengatakan program ini bisa mendukung pengembangan BIPA di kampusnya. Terlebih mahasiswa memiliki kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan orang Indonesia.
Diketahui, Amerika Serikat menjadi salah satu negara dengan program BIPA yang cukup berkembang. Berbagai universitas memiliki program ini.
Menariknya, negeri Paman Sam itu juga memiliki rumah budaya Indonesia di Kedutaan Besarnya. Indriyo Sukmono yang juga dosen Bahasa Indonesia di Yale University menjadi sosok yang giat memperjuangkan kehadiran bahasa Indonesia di Amerika melalui COTI yang telah terbentuk sejak tahun 1975.
Ikut Beri Pelatihan BIPA di KJRI New York
Tak hanya mengajar di Yale University, Ari Kusmiatun juga diberi kesempatan untuk memberikan materi dalam pelatihan BIPA yang digelar oleh KJRI New York bersama COTI. Pelatihan ini menjadi bekal para pengajar dan calon pengajar BIPA untuk meningkatkan kompetensinya.
"Sebagai guru BIPA, pengajar harus kreatif dalam menyajikan materi BIPA dan merancang pembelajaran BIPA dengan cara-cara yang menyenangkan dan memotivasi pembelajar BIPA di Amerika Serikat tertarik mengenal Indonesia lebih jauh," kata Ari Kusmiatun.
Pelatihan ini dilakukan secara luring dan daring dan diikuti oleh pengajar BIPA di Indonesia dan negara lain termasuk Kanada dan Polandia. Salah satunya adalah Liam Rolando Leo Liesanggoro yang berasal dari Columbia University.
Ia terinspirasi untuk menerapkan berbagai aktivitas baru di kelasnya seperti virtual tour secara langsung.
"Seluruh pemaparan narasumber sangat relevan dengan keadaan kelas Bahasa Indonesia saya di Columbia University," katanya.
Konsul Jenderal RI di New York, Winanto Adi juga memberikan dukungan dengan pengembangan program pengenalan bahasa Indonesia di Amerika Serikat. Ia juga berkomitmen untuk membantu berbagai kegiatan lain yang berkaitan dengan pengembangan BIPA.
"Perkembangan BIPA di negeri Paman Sam adalah sebuah keniscayaan dan memberi ruang diplomasi lunak bagi bangsa Indonesia," tutur Winanto Adi.
(det/faz)