Cerita Prof Oman, 'Pelindung' Manuskrip Nusantara Penerima Habibie Prize 2023

ADVERTISEMENT

Cerita Prof Oman, 'Pelindung' Manuskrip Nusantara Penerima Habibie Prize 2023

Nikita Rosa - detikEdu
Jumat, 10 Nov 2023 19:30 WIB
Prof Oman, Penerima Habibie Prize 2023.
Prof Oman, Penerima Habibie Prize 2023. (Tangkapan Layar Youtube BRIN Indonesia)
Jakarta -

Prof. Oman Fathurahman menjadi penerima penghargaan bergengsi Habibie Prize 2023. Guru Besar Filologi Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) dan Peneliti Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu merupakan 'pelindung' dari manuskrip Nusantara.

"Saya tidak pernah membayangkan akan sampai pada tahap ini," ujar Oman dalam Penghargaan Habibie Prize 2023 yang disiarkan secara langsung dalam Youtube BRIN Indonesia, Jumat (10/11/2023).

Oman berkenalan pada manuskrip pada tahun 1994. Selepas lulus, Oman bekerja sama dengan para peneliti manuskrip.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tetapi tak banyak yang tahu, masa kuliah Oman dipenuhi dengan perjuangan. Ia bahkan pernah menjajal sebagai pedagang asongan.

Hidup sebagai Pedagang Asongan

Selepas lulus dari MAN Cipasung Tasikmalaya, Oman nekat mengadu nasib di Jakarta demi mengejar cita-citanya. Ia melakoni berbagai pekerjaan untuk mengumpulkan biaya kuliah.

ADVERTISEMENT

Awalnya, ia menjajakan rokok dan permen dengan berjalan kaki dari Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, hingga Tanah Abang, Jakarta Pusat.

"Kadang dipalak preman di Tanah Abang dan kadang-kadang dagangan saya dicuri ketika salat Zuhur," cerita Oman.

"Mimpi tertinggi saya itu adalah mengenakan jaket almamater sebagai mahasiswa," sambungnya.

Berkuliah di Jurusan Bahasa dan Sastra Arab

Akhirnya Oman berhasil kuliah dengan biaya sendiri. Pada 1990, Oman diterima di Jurusan Bahasa dan Sastra Arab Fakultas Adab IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Aksi berjualannya terus berlanjut. Demi membiayai kuliah, Oman berjualan jam tangan, batik, dan kacamata.

Meski sibuk berjualan, Oman aktif berorganisasi bahkan sempat menjabat ketua senat mahasiswa dan ketua komisariat Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di fakultasnya.

Bertemu dengan Manuskrip

Lulus dengan predikat cumlaude pada 1994, pria kelahiran Tasikmalaya itu mulai berkenalan dengan manuskrip. Berkolaborasi dengan Chambert- Loir, ia menghasilkan karya pertamanya berjudul Khazanah Naskah: Panduan Koleksi Naskah Indonesia se-Dunia (EFEO- YOI, 1999). Buku tersebut menjadi kajian utama para pengkaji manuskrip Nusantara di seluruh dunia.

Oman kembali mencicip bangku kuliah berkat beasiswa dari Yayasan Naskah Nusantara (Yanassa). Ia menyelesaikan studi Magister di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia (FIB UI) dengan tesis Menyoal Wahdatul Wujud (EFEO-Mizan, 1999). Sejak itu, ia mendedikasikan perjalanan hidupnya dengan manuskrip Nusantara.

Mendapat beasiswa S3 dari the Ford Foundation, Oman kembali mempelajari manuskrip. Disertasinya terbit dengan judul Tarekat Syatariyah di Minangkabau: Teks dan Konteks (EFEO-Prenada, 2008).

Oman yang tekun belajar sampai menguasai naskah kuno dalam empat bahasa: Arab, Melayu, Jawa, dan Sunda. Kemampuan tersebut mengantarkannya sebagai penerima fellowship dari the Alexander von Humboldt-Stiftung, Jerman, untuk melakukan riset di Cologne University, Jerman.

Kepiawaian Oman mengkontekstualisasikan konten agama dalam bingkai budaya melalui manuskrip juga mengantarnya sebagai pejabat Eselon 1 di Kementerian Agama selama 2017-2020.

Kerja kerasnya diapresiasi dengan beragam penghargaan, salah satunya Penghargaan Pustaka Paripalana dari Masyarakat Pernaskahan Nusantara (Manassa). Penghargaan ini diberikan atas jasanya dalam usaha pelestarian, penelitian, dan pemajuan naskah Nusantara di Indonesia.

"Saya merasa sangat terhormat menjadi salah seorang penerima penghargaan Habibie Prize tahun 2023. Saya meyakini Habibie Prize yang saya terima ini, sebagai pengakuan terhadap keilmuan filologi," jelasnya Oman.

"Ini penghargaan bagi para filologi, peneliti, dan penyelamat manuskrip yang jauh dari kesunyian. Atas nama dunia pernaskahan nusantara, saya haturkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya atas penghargaan ini," pungkasnya.




(nir/nir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads