Pecah Rekor! Dosen ITS Jadi Penerima Habibie Prize Termuda dalam Sejarah

ADVERTISEMENT

Pecah Rekor! Dosen ITS Jadi Penerima Habibie Prize Termuda dalam Sejarah

Tim detikcom - detikEdu
Kamis, 10 Nov 2022 20:00 WIB
Pengumuman peraih Habibie Prize 2022 di Gedung BJ Habibie, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Jakarta, Kamis (10/11/2022).
Dosen ITS Naufan Noordyanto dalam acara pengumuman peraih Habibie Prize 2022 di Gedung BJ Habibie, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Jakarta, Kamis (10/11/2022).Foto: Dok. ITS
Jakarta -

Baru berusia 32 tahun, dosen Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Naufan Noordyanto mampu meraih penghargaan bergengsi Habibie Prize 2022. Ia pun dinobatkan sebagai penerima Habibie Prize termuda dalam sejarah.

Pengumuman peraih Habibie Prize 2022 disampaikan langsung oleh Ketua Pengurus Yayasan Sumber Daya Manusia Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (SDM Iptek) Wardiman Djojonegoro di Gedung BJ Habibie, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Jakarta, Kamis (10/11/2022).

Penghargaan Habibie Prize merupakan apresiasi yang dipersembahkan BRIN dan Yayasan Sumberdaya Manusia Dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Yayasan SDM IPTEK) sebagai wujud apresiasi kepada tokoh-tokoh yang telah berjasa dalam kehidupan intelektual dan karya luar biasanya yang telah disumbangkan bagi Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nama "Habibie" digunakan untuk mengenang jasa Presiden RI ke-3 yang juga Menteri Riset dan Teknologi tahun 1978-1998, Bacharuddin Jusuf Habibie dan sekaligus Pencetus Anugerah Habibie Award (saat ini Habibie Prize).

Habibie Prize adalah penghargaan perseorangan yang aktif dan sangat berjasa dalam penemuan, pengembangan, dan penyebarluasan berbagai kegiatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang baru (innovative) serta bermanfaat secara berarti (significant) bagi peningkatan kesejahteraan, keadilan, dan perdamaian.

ADVERTISEMENT

Melalui proses seleksi yang ketat oleh dewan juri yang memiliki integritas di bidangnya, Naufan dosen Departemen Desain Komunikasi Visual (DKV) ITS berhasil terpilih sebagai penerima Habibie Prize untuk Bidang Ilmu Filsafat, Agama, dan Kebudayaan.

Selain sebagai penerima termuda, Naufan yang masih berusia 32 tahun ini juga mencetak rekor sebagai penerima Habibie Prize yang pertama dari ITS. Ahli di bidang kebudayaan lewat karya kesenian, Naufan memberanikan diri mendaftar dalam seleksi penghargaan Habibie Prize Tahun 2022 lewat jalur institusi yakni ITS.

Naufan mengungkapkan, ia berfokus dalam intensitas kegiatan dalam mencipta karya seni sebagai produk pengetahuan terutama di bidang desain, yang kemudian ia daftarkan di penghargaan ini. "Reputasi yang saya apply dibuktikan dengan pengalaman kegiatan, rekognisi dari dunia internasional, serta kegunaannya," ujarnya dalam keterangan tertulis ITS, Kamis (10/11/2022).

Bersanding dengan Desainer Populer Dunia

Lelaki asal Pamekasan, Madura ini telah memiliki segudang prestasi dan mengenyam berbagai pengalaman di tingkat lokal, nasional, serta internasional. Naufan telah mempublikasikan sekitar 300 karyanya dalam lebih dari 200 event atau festival, publikasi seni atau desain internasional, serta tidak kurang dari 20 event dan festival seni nasional. "Adapun karya tersebut total sudah dipamerkan di 45 negara di dunia," ujar Naufan.

Hebatnya lagi, berbagai karya Naufan pernah dievaluasi dan dipamerkan bersama dengan karya para tokoh desain populer dunia. Sebut saja David Carson, Niklaus Troxler, Milton Glaser, Ivan Chermayeff, Armando Milani, dan sebagainya.

"Kalo di DKV, teori dari tokoh-tokoh tersebut juga menjadi bahan ajar kami, Alhamdulillah saya pernah pameran juga bersama karya mereka," katanya.

Salah satu karya Naufan yang berupa poster juga pernah digunakan dalam konferensi perubahan iklim pada tahun 2021 di Skotlandia. Di skala nasional, lima karyanya terpilih sebagai lima desain maskot terpilih dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Kota Serang, Kabupaten Belitung, Lumajang, Sampang, dan Pamekasan.

"Saya juga terlibat dalam berbagai kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan ITS untuk kebermanfaatan masyarakat, serta proyek-proyek non-profit di Pamekasan," ujarnya.

Dosen yang menjadi bagian dari Dewan Kesenian Kabupaten Pamekasan ini mengaku mendapat banyak dukungan dan bantuan dari ITS. Ia mengucapkan apresiasi yang besar, khususnya terhadap jajaran pimpinan ITS, pimpinan Fakultas Desain Kreatif dan Bisnis Digital (FDKBD), serta manajemen departemen DKV ITS .

"Mereka banyak mendukung terutama saat menyambut tamu dari BRIN ketika datang ke DKV dalam rangka membuat profil saya untuk penganugerahan nanti," ungkapnya.

Terkait dengan hal tersebut, Naufan mengatakan prestasi yang didapatkan saat ini merupakan hasil kerja keras bersama, bukan hanya dari dirinya seorang. Ia mengaku Habibie Prize sulit diraih kalau tidak ada dukungan dari segenap sivitas akademika ITS. " Ini prestasi bersama, bukan cuma saya yang dapat, tapi juga ITS," ungkapnya.




(pal/twu)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads