Kemdikbud melalui Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik) memiliki Program Indonesia Pintar atau PIP untuk mendukung kebutuhan siswa-siswa sekolah dengan ekonomi kurang mampu. Program PIP disalurkan ke seluruh penjuru negeri, termasuk salah satunya di SMKN 7 Palu.
Di SMKN 7 Palu, siswa penerima PIP terbantu dengan adanya saluran bantuan untuk pendidikan. Hal ini turut diucapkan oleh salah satu siswa penerima PIP asal SMKN 7 Palu bernama Soleha.
"PIP ini sangat membantu banget, terutama dalam keperluan sekolah saya dan adik saya," katanya kepada detikEdu.
Bahkan ia mengaku, uang bantuan PIP masih bisa disisihkan untuk dibagikan kepada ibunya.
"Terkadang uangnya saya bagi kepada ibu saya untuk kebutuhan sehari hari seperti makanan dan membayar keperluan ekonomi keluarga saya, terkadang uangnya nggak cukup tapi suka kerja sama dengan kakak untuk buat usaha kecil kecilan untuk tambah uang keperluan sekolah atau nggak buat kelas lukis," imbuhnya.
Tekad untuk Terus Belajar dan Tetap Membantu Orang Tua
Soleha merupakan anak ketiga dari lima bersaudara. Ayahnya bekerja sebagai buruh bangunan dan ibunya sebagai ibu rumah tangga.
Meski sudah mendapatkan bantuan dari pemerintah, Soleha tidak lantas mengandalkan hal itu. Ia tetap berusaha mendapatkan uang tambahan untuk kebutuhan sekolah dan membantu orang tuanya.
"Terkadang saya suka terhambat dana untuk keperluan sekolah saya, dan saya enggan untuk meminta kepada kedua orang tua, karena pekerjaan orang tua yang terkadang tidak memiliki untung yang banyak atau untuk keperluan rumah yang perlu dipenuhi, saya selalu berusaha untuk memenuhi sendiri keperluan sekolah saya," ujar siswi jurusan Nautika Kapal Niaga (NKN) tersebut.
Menariknya, dalam mendapatkan uang tambahan, Soleha mengandalkan bisnis kecil-kecilan dan soft skill yang dia miliki sebagai pengisi materi Pramuka.
"Biasanya membuat kelas lukis, atau berwirausaha terkadang juga suka mengisi materi di kegiatan kepramukaan dan juga selalu membantu teman kelas yang membutuhkan bantuan," imbuhnya.
Ia bertekad untuk selalu berusaha mendapatkan nilai terbaik di kelas. Di sisi lain, ia juga belajar menghemat uang jajan agar bisa memanajemen kebutuhan dengan baik.
"Terkadang untuk menghemat uang jajan saya selalu membawa bekal ke sekolah terkadang ada beberapa yang mengatakan 'ngapain bawa bekal toh sekarang uda ada kantin'. (Itu) Membuat saya iri, tapi harus yakin dengan cara saya membawa bekal, lebih sehat dan lebih menghemat," paparnya.
Aktif di Organisasi, Ekstrakurikuler, dan Ikut Olimpiade
Selama duduk di bangku sekolah dasar hingga jenjang SMK, siswi kelas 11 itu tak hanya fokus pada akademik saja. Soleha tercatat aktif di berbagai organisasi hingga kepanitiaan.
Bahkan saat di SMKN 7 Palu, ia mengatakan pernah mengikuti olimpiade sains atau IPS hingga kegiatan moderasi agama.
"Dari SD aku udah mulai ikut organisasi pramuka, di SMP ikut drumband, OSIS, dan Pramuka. Di SMK sekarang ambil drumband, OSIS (sekretaris) dan Pramuka, suka ikut kegiatan alam juga seperti rubalang, gym dan kepanitiaan," ucap Soleha.
"Suka ikut olimpiade sains atau IPS, terkait di dalam duta moderasi beragama dan kepanitiaan lainnya," tambahnya.
Harapan untuk Pendidikan di Indonesia
Saat ditanya apa yang ingin disampaikan ke Mendikbud, ia berterima kasih atas bantuan melalui kebijakan yang ada.
"Saya berterima kasih kepada Bapak Menteri atas bantuannya kepada pelajar yang kurang berkecukupan, dan juga saya berterima kasih telah ditiadakannya SPP sekolah, karena itu sangat membantu kedua orang tua saya untuk membiayai sekolah saya," tutur Soleha.
Selain itu, ia juga berharap sistem pendidikan di Indonesia bisa lebih berkembang. Terutama yang ia soroti, terkait literasi agar bisa terus meningkat.
"Semoga sistem pendidikan kita bisa lebih membaik lagi," pungkasnya.
(faz/nwk)