.webp)
Kesempatan meraih prestasi kini sudah merata dan bisa dirasakan oleh siswa asal daerah mana pun termasuk Papua Pegunungan. Hal ini dibuktikan oleh Maria Marianty Jimpista Kogeya, siswa SMAN 1 Wamena peraih juara di Olimpiade Sains Nasional (OSN).
Maria menyabet penghargaan Best Business Case dalam OSN Ekonomi SMA/MA pada tahun 2024. Perempuan yang akrab disapa Maria ini mengaku tak pernah berpikir akan dapat penghargaan tersebut.
"Puji Tuhan sekali sa berhasil lulus dan lanjut di tahap OSN. Di situ sa sangat senang dan sangat mengucap syukur kepada Tuhan," ujar Maria dikutip dari laman Puspresnas Kemdikbud, Rabu (12/2/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sempat Merasa Tak Percaya Diri
Maria bercerita sempat merasa tak percaya diri saat mendaftarkan dirinya untuk ikut OSN. Namun, seorang teman mengajak Maria untuk mencoba pengalaman tersebut hingga ia pun mendaftar jelang penutupan.
Dari seleksi tingkat sekolah, terpilihlah enam perwakilan dari sekolah yang termasuk juga Maria. Ia dan kawan lainnya berhasil lolos untuk mengikuti olimpiade tingkat kecamatan.
Rasa tidak percaya diri datang kembali, ia merasa takut tak bisa lolos di babak selanjutnya. Namun, ia berpikir kembali untuk memanfaatkan kesempatan yang ada dan terus berjuang.
Maria kemudian belajar dengan bermodalkan penjelasan materi ekonomi dari YouTube dan soal OSN tahun sebelumnya. Ternyata, usahanya tak menghianati hasil. Maria dinyatakan lolos sebagai perwakilan kecamatan ke OSN tingkat provinsi.
Ia dibimbing oleh guru ekonomi mempertajam ilmu ekonomi sebagai bekal di OSN selanjutnya. Alumni SMPN 1 Wamena tersebut kembali bertekad untuk terus maju.
Terkendala Jaringan Internet Saat OSN di Provinsi
Setelah Maria yakin bisa melewati semua tantangan ini, ternyata kendala lain datang. Saat mengikuti OSN di tingkat provinsi jaringan internet Maria kurang memadai.
Namun Maria bersyukur bisa melewati kendala itu dengan tenang. Sikap tersebut membuatnya lolos menjadi perwakilan Papua Pegunungan pada ajang OSN tingkat nasional.
Di tingkat OSN nasional, kemampuan dan pengetahuan ekonomi Maria diuji kembali. Ia harus menjalani tes ekonomi dan financial literacy, dilanjutkan dengan tes business case pada hari ke-2.
"Dari situ sa mulai belajar materi yang diberikan di grup OSN Ekonomi, yaitu tentang ekonomi, financial literacy, dan business case. Awalnya sa bingung apa itu business case, tapi sa mencari di internet," ungkapnya.
Meskipun tak mendapatkan medali, Maria tetap mendapatkan penghargaan Best Business Case. Menurut Maria, perjuangannya tak lepas dari dukungan orang tua dan kawan-kawannya.
Sa juga sangat berterima kasih kepada teman kelompok yaitu (Celin, Panji, Sheva, dan Adi). Terima kasih karena sudah menjadi tim yang terbaik di OSN kemarin," ungkap Maria.
(cyu/pal)
