Pesan Peneliti UI Buat Generasi Penerus: Jangan Cuma Riset Robot, Tapi...

ADVERTISEMENT

Pesan Peneliti UI Buat Generasi Penerus: Jangan Cuma Riset Robot, Tapi...

Nikita Rosa - detikEdu
Selasa, 17 Okt 2023 19:30 WIB
Muhammad Sahlan, Periset Lebah Tanpa Sengat
Muhamad Sahlan, Periset dari FTUI. (Foto: Nikita Rosa/detikedu)
Jakarta -

Perkembangan dunia riset kian pesat di seluruh dunia. Untuk mengikuti perkembangan ini, tentu peneliti muda sebagai generasi penerus perlu meningkatkan kapasitasnya.

Peneliti dari Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Indonesia (UI), Dr. Muhamad Sahlan, mengatakan jika setiap negara memiliki keahliannya masing-masing. Oleh karena itu, Sahlan menyarankan agar fokus riset Indonesia bisa menjadi lebih indigenous.

"Artinya kan misalkan kaya teknologi robotik, kan robotiknya udah banyak gitu ya. Tapi begitu mungkin robotiknya disangkutkan dengan kekhasan yang ada di kita, mungkin bisa lebih leading di bidang itu," paparnya kepada detikEdu dan ditulis Selasa (17/10/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, dengan fokus penelitian indigenous, peneliti muda tidak perlu memulai dari awal. Ia juga mencontohkan risetnya tentang propolis atau lem yang dihasilkan lebah.

Lulusan Tokyo University of Agriculture and Technology itu menjelaskan jika sudah banyak riset propolis di dunia. Tetapi, belum ada di Indonesia.

ADVERTISEMENT

"Sehingga begitu kita meneliti tentang propolis Indonesia, ada sesuatu yang bisa kita katakan bahwa ini berbeda dengan yang kita tahu," jelasnya.

Jangan Hanya Sampai Tahap Penemuan

Sahlan juga mengingatkan peneliti muda untuk tidak berhenti pada tahap penemuan. Menurutnya, peneliti juga perlu memperhatikan konsep inovasi.

"Artinya begini, kalau pengetahuan, anda mengetahui misalkan kita bisa menemukan senyawa baru dari Lombok, udah sampai situ seneng, udah selesai nih, nanti kita cari lagi dari yang lain. Tapi kalau konsep inovasi, itu adalah kita membuat produk tertentu yang baru atau membuat proses yang baru, di mana dia memiliki nilai lebih dibandingkan inovasi sebelumnya," paparnya.

Ia menilai jika bidang riset masih kurang dalam tahapan inovasi. Maka dari itu, ia mendorong para peneliti muda untuk mengembangkan penemuannya menjadi produk baru.

Untuk sampai pada tahap inovasi, Sahlan menyarankan untuk mempelajari tentang paten. Paten adalah hak ekslusif yang diberikan atas invensi dalam bidang teknologi.

"Sebaiknya para peneliti itu bukan hanya journal-journal internasional yang dibaca tetapi yang dibaca juga paten," pungkasnya.




(nir/nwy)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads