Semakin hari efek perubahan iklim semakin nyata. Banyak orang di berbagai wilayah mulai merasakan buruknya polusi udara, ancaman mikroplastik, air bersih langka, hingga tanah yang tercemar limbah.
Kondisi ini memicu banyak pihak melakukan perubahan dengan aktivitas yang ramah lingkungan, termasuk barang-barang yang digunakan. Salah satu gerakan ini dilakukan oleh Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia (UI).
Tim Pengabdian Masyarakat UI mencoba mengatasi limbah cairan di Kepulauan Seribu dengan membuat sabun dari minyak jelantah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keresahan akan Persoalan Sampah
Pengabdian dan inovasi ini dilakukan karena adanya keresahan permasalahan sampah di Kepulauan Seribu. Salah satunya sampah tersebut adalah limbah minyak jelantah yang dihasilkan dari aktivitas dapur sehari-hari.
Minyak menjadi salah satu limbah cair yang dapat mencemari lingkungan perairan dan bisa berimbas kepada ekosistem laut.
Kondisi ini membuat Tim Pengabdian Masyarakat UI memberikan tawaran program solusi dengan memanfaatkan limbah minyak jelantah yang diolah menjadi kreasi sabun batang yang bisa digunakan dan juga diperjualbelikan.
Program pengabdian masyarakat dilakukan di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Tanjong Timor, Kelurahan Pulau Panggang, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara Kabupaten Kepulauan Seribu pada Sabtu, 12 Agustus 2023 lalu.
Proses Pembuatan Sabun dengan Minyak Jelantah
![]() |
Pertama, Tim Pengabdian Masyarakat UI melakukan edukasi dan penyampaian keterampilan terkait kreasi pembuatan sabun batang dengan bahan utamanya adalah minyak.
Edukasi ini memfokuskan pada pembuatan sabun yang mudah bagi peserta karena menggunakan bahan baku yang bisa diperoleh dari aktivitas sehari-hari.
Penyampaian teori dan cara pembuatan sabun disampaikan oleh Dr.rer.nat Agustino Zulys selaku Ketua Tim Pengabdian Masyarakat sekaligus Dosen Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UI.
"Penyampaian teori ini penting agar peserta dapat memahami bahan baku apa saja yang diperlukan, keamanan, dan cara pengujian dari sabun batang yang telah dibuat," terangnya melalui keterangan tertulis yang diterima detikEdu, Jumat (25/8/2023).
Setelah penyampaian teori, kemudian dilanjutkan dengan simulasi praktik pembuatan sabun. Selain itu, para peserta yang terdiri dari 20 warga dan dan perwakilan aparat Kelurahan Pulau Panggang, juga dibekali seminar kit.
Kasie Kesejahteraan Rakyat Kelurahan Pulau Panggang, Sofiah, SIP mengaku sangat menyambut baik kegiatan inovatif tersebut dan berharap akan ada pembinaan lanjutan dari kegiatan pembuatan sabun ini.
Ia juga mengungkapkan, semoga produk sabun ramah lingkungan ini bisa menjadi pendukung usaha perekonomian warga Kep. Seribu dan juga meningkatkan daya tarik wisata.
(faz/pal)