Salah satu mahasiswa tunanetra Universitas Gadjah Mada (UGM), Muhammad Irsyad, terlihat semringah saat rombongannya diterima Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Dusun Bontitan, Desa Sendangagung, Minggir, Sleman. Irsyad menyalami satu per satu tamu dengan dituntun oleh rekannya.
Irsyad menuturkan, teman-temannya kerap membantunya menjalankan program kerja. Ia menambahkan, dirinya juga selalu diajak melakukan sosialisasi ke warga dan dilibatkan dalam kegiatan KKN keseluruhan.
"Saya sendiri yang buat kisi-kisi program kerjanya, kemudian dibantu oleh rekan sesama tim untuk disosialisasikan ke lingkungan warga. Saya juga sering diajak jika ada kunjungan ke perangkat desa seperti ketua RT dan Pak Dukuh," kata Irsyad, dikutip dari laman UGM, Jumat (28/7/2023).
Program Kerja Irsyad di KKN UGM
Mahasiswa Prodi Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan (PSdK) Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) UGM tersebut memiliki ide program kerja tentang sosialisasi pentingnya pemilihan sampah, edukasi soal KIP Kuliah, dan disability awareness.
Isryad menekankan pentingnya masyarakat di desa tersebut untuk bisa memilah sampah dan tidak membakarnya. Warga harus bisa memilah antara sampah plastik dan organik.
"Saya sampaikan dampak negatif jika sering membakar sampah. Sebaiknya dititipkan di bank sampah, tidak dibakar, dipisah sampah organik dan nonorganik," ungkapnya.
Menjadi Kampus Ramah Disabilitas
Menurut Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran UGM Prof Wening Udasmoro, Irsyad adalah salah satu mahasiswa penyandang disabilitas yang bisa mengikuti KKN karena UGM merupakan kampus inklusi yang ramah bagi penyandang disabilitas.
"Komitmen ini dibuktikan dengan menerima mahasiswa dari kalangan disabilitas dan mengembangkan pembelajaran yang ramah disabilitas," ujar Wening.
Wening juga mengapresiasi tim KKN saling mendukung satu sama lain dalam menjalankan program kerjanyanya. "Kita sangat mengapresiasi para mahasiswa yang sudah saling membantu dan mendukung satu sama lain dalam mendarmabaktikan waktunya untuk mengabdi di masyarakat," kata Wening.
Warga Antusias Jalani Program KKN
Ketua RW Bontitan 7, Sumiadi mengatakan bahwa pihaknya selalu mengawasi seluruh kegiatan mahasiswa KKN. Terlebih, rumahnya dijadikan sebagai lokasi mes mahasiswa.
"Mahasiswa KKN di sini benar-benar saya anggap seperti anak saya sendiri. Saya akui anak-anak mahasiswa betul-betul menjaga etika kesopanan di masyarakat," tuturnya.
Menurut Koordinator Mahasiswa Tingkat Unit (Kormanit) Mahasiswa KKN Minggir, Julian Dwi Efendi, warga terlihat sangat antusias dalam menjalankan program kerja. Setiap akhir pekan, mereka biasa mengajak warga olahraga senam bersama.
"Kita selalu melaksanakan senam bersama. Masyarakat di sini antusias dan untuk berkolaborasi dan memudahkan kita ketika mau menjelaskan program kerja. Selama ini lancar dan saling membantu," tuturnya.
Simak Video "Video: Momen Mahasiswa UGM Kejar Mobil Rektor Dipicu Diskusi Ditutup"
(twu/twu)