Pakar UGM Ungkap Buku Bukan Alat Utama Belajar, Lalu Apa?

ADVERTISEMENT

Pakar UGM Ungkap Buku Bukan Alat Utama Belajar, Lalu Apa?

Nikita Rosa - detikEdu
Kamis, 18 Mei 2023 17:00 WIB
Hari Buku Nasional diperingati setiap 17 Mei. Tujuannya adalah memperingati pentingnya budaya membaca buku. Yuk, simak asal-usul Hari Buku Nasional 17 Mei!
Foto: Freepik
Jakarta -

Buku kerap digunakan sebagai alat belajar masyarakat Indonesia. Namun di era digitalisasi ini, apakah buku masih menjadi alat utama?

Perkembangan teknologi digital membawa pengaruh dalam berbagai aspek kehidupan. Salah satunya budaya membaca buku.

Psikolog UGM, Prof Drs Koentjoro, MBSc, PhD, Psikolog, menyoroti penurunan minat membaca, terutama membaca buku pada generasi muda. Hal ini salah satunya disebabkan oleh keberadaan media sosial lebih digemari dibanding buku cetak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beragam konten yang dikemas menarik secara audio dan visual serta up to date menjadikannya sebagai pilihan dalam mencari informasi.

"Digitalisasi ini sebenarnya bisa kita sikapi untuk back to nature yaitu kembali ke tradisi budaya tutur. Membaca memang bukan kultur masyarakat kita, tetapi budaya tutur," paparnya dalam situs UGM, Kamis (18/5/2023).

ADVERTISEMENT

Lanjut Koentjoro, secara sistem dan di keluarga, masyarakat Indonesia diajari kembali untuk merenung dan titen. Ilmu titen adalah ilmu tradisional Jawa yang merupakan hasil memperhatikan berulang-ulang dari mempelajari tanda-tanda alam.

Buku Bukan Alat Utama Belajar

Koentjoro mengingatkan bahwa buku bukanlah sebagai alat utama pembelajaran masyarakat. Namun, buku menjadi salah satu referensi dalam pencarian informasi maupun memahami persoalan.

Ia menjelaskan bahwa membaca tulisan maupun buku menghasilkan manusia yang cerdas dan menjadikan berpikir secara rasional. Namun, ia mengingatkan bahwa buku bukanlah alat utama pembelajaran.

Meski buku memberikan beragam informasi, namun buku tidak mengajarkan untuk berpikir kritis. Di dalam buku tidak terjadi dialog untuk menjawab berbagai keingintahuan pembacanya.

"Melalui peringatan Hari Buku Nasional ini jadi momentum mengembalikan pemikiran bahwa sumber belajar bukan hanya buku. Buku-buku tersebut hanyalah referensi bukan yang utama," jelasnya.

Hari Buku Nasional atau Harbuknas diperingati pada 17 Mei setiap tahunnya. Diresmikan sejak 2002 oleh Abdul Malik Fadjar, Menteri Pendidikan dalam Kabinet Gotong Royong Presiden Megawati, dengan tujuan untuk meningkatkan minat baca dan literasi masyarakat Indonesia.




(nir/nwk)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads