.webp)
Pernah datang ke kebun raya di daerahmu? Apakah lokasinya tidak jauh dari pusat kota?
Plt Deputi Bidang Pemanfaatan Riset dan Inovasi BRIN R Hendrian menuturkan, akses yang mudah untuk pengunjung juga memengaruhi keberlangsungan sebuah kebun raya, di samping geofisika sampai hidrologisnya.
Hendrian menjelaskan, untuk membuat sebuah kebun raya di kota atau daerah, pemerintah daerah umumnya memberikan usulan dengan pertimbangan aksesibilitas, geofisika, lahan, hingga hidrologis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan, penting untuk mengusulkan lengkap dengan proses bisnis yang jelas agar kebun raya bisa berlangsung terus ke depan.
"Misal lahan 100 ha, persiapkan berapa (biaya) operasionalnya, tenaga kelolanya, revenue untuk menutupinya dari mana saja. Sebab ketika launching, hal-hal (soal praktis) itu yang muncul ketimbang yang idealis," jelasnya dalam bincang HUT Kebun Raya Bogor dengan Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) di Bogor, Rabu (17/5/2023).
Hendrian menjelaskan, kebun raya yang berfungsi konservasi dan wisata akan memengaruhi pengelolaan tumbuhan dan lingkungan di dalamnya.
"Ide atau keinginan usulan kebun raya, dilengkapi dengan pertimbangan itu. Lahan 200 ha, agak jauh dari ibu kota provinsi, agak sulit berkreasi untuk datangkan crowd, ini pengaruhi revenue dan operasi. Padahal itu lingkungan hidup, kalau nggak dipelihara dua minggu saja akan terganggu. Jadi pengelolaannya intensif," katanya.
"Dibarengi dengan persiapan matang agar tidak euforia satu tahun launching lalu kolaps, karena bertanggung jawab pada negara, sayang kalau tumbang satu tahun," imbuhnya.
Kebun Raya: Kebun Konservasi Plus Eduwisata
Hendrian menuturkan, kebun raya pada dasarnya adalah kawasan konservasi eks situ dengan fungsi konservasi dan wisata.
Dalam kebun raya, sambungnya banyak info yang tidak hanya bisa dimanfaatkan peneliti dan akademisi.
Untuk itu, kepiawaian tim kebun raya daerah dalam interprestasi baik dalam hal etnobotani maupun lainnya, bisa memengaruhi pengambil keputusan maupun umum.
"Eduwisata harus masuk di situ. Kompetensinya juga harus dibangun. Sebab penting, tetapi interprestasinya sulit," ujarnya.
Ia menuturkan, kebun raya tidak bisa hanya ditopang APBD. Karena itu, kegiatan konservasi perlu ditopang operasinya secara berkesinambungan tanpa mengorbankan core konservasi.
"Tiap kebun raya punya tantangan, jadi berkreativitas untuk wisata yang mendukung operasionalisasi tetapi tidak bertentangan dengan nilai konservasi, kebun raya, dan prinsip lingkungan. Contoh paling riil itu Kebun Raya Bogor," kata Hendrian.
Di Kebun Raya Bogor, contohnya, kebun dekat pusat kota ini punya beragam koleksi tumbuhan asli Indonesia hingga hibrida, penelitian, dan konservasinya. Melengkapi fungsi konservasi, terdapat kelas-kelas terkait botani hingga penyewaan sepeda dan lainnya.
Kebun Raya yang Baik
"Pengelolaan koleksi itu inti dari pengelolaan kebun raya. Yang dikonservasi adalah koleksinya. Yang pertama harus dilakukan adalah koleksi tumbuhan sesuai kaidah kebun raya. Jadi bikin taman tematik, bukan jahe beli di pasar lalu tanam di kebun raya," kata Hendrian.
"Wild species, lengkap klasifikasinya, teregister, katalognya di-update paling tidak 5 tahun. Sebab saking cepatnya, di lapangan, data saat ini dan 3 bulan lalu berbeda. Jadi jangan lupakan konservasi sebagai spirit inti," sambung Hendrian.
Ia menjelaskan, kriteria utama kebun raya yang baik adalah kebun yang punya komitmen dna dukungan pemda, bukan tampilan fisiknya.
"Dua hal terbesar faktor keberlangsungan kebun raya adalah kepala daerah dan pemda. Kepala kebun raya sulit berkreasi tanpa itu. Kepala Brida semoga bisa menjembataninya," katanya.
Ia menambahkan, performa konservasi, koleksi ter-update dan teregister, performa nonkonservasi riset, kegiatan eduwisata, dan inovasi pelayanan publik yang baik juga menjadikan kebun raya di daerah dapat meraih penghargaan kebun raya terbaik.
(twu/nwk)
