Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL) baru saja meluluskan wisudawan non muslim. Hal ini menjadi yang pertama kali bagi kampus tersebut.
Wisudawan yang bersangkutan rampung gelar doktor, Program Doktor Manajemen Pendidikan Islam (MPI) Pascasarjana UIN RIL. Dia adalah Dr Donald Harris Sihotang.
Rektor UIN RIL, Prof Wan Jamaluddin menyebut bahwa kampusnya adalah perguruan tinggi Islam yang inklusif dan terbuka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini adalah untuk pertama kalinya UIN RIL meluluskan wisudawan dari kalangan non muslim. Selamat, Anda menjadi bukti bahwa UIN RIL adalah perguruan tinggi Islam yang inklusif, terbuka kepada siapa saja pencinta ilmu tanpa memandang latar belakang suku bangsa dan sebagainya," ujar Prof Wan, dikutip dari rilis kampus.
Lebih lanjut, Prof Wan mengatakan keilmuan di kampusnya tidaklah eksklusif, artinya dapat dipelajari siapa pun yang berniat menekuninya.
Dia mengatakan seluruh wisudawan merupakan orang-orang terpelajar, baik mereka dari jenjang sarjana, magister, maupun doktor. Dia berpesan agar para wisudawan memanfaatkan posisi tersebut dengan sebaik-baiknya, sesuai kemampuan dan keahlian masing-masing.
"Alumni UIN RIL harus ikut aktif memberikan kontribusi dalam pembangunan bangsa sesuai dengan bidang kemampuannya," kata Prof Wan.
"Alumni harus menumbuhkan kebaikan, memberikan contoh teladan, dan aktif membantu penyelesaian berbagai masalah yang terjadi," sambungnya,
Prosesi wisuda ini sendiri diadakan secara luring atau offline pada Sabtu (13/5/2023) lalu dan disiarkan juga di YouTube UIN RIL.
Pada kesempatan yang sama, Prof Wan memberikan penghargaan kepada MAN 2 Bandarlampung, MAN 1 Bandarlampung, dan MAN 1 Lampung Tengah yang siswanya diterima terbanyak di jalur SPAN PTKIN (Seleksi Prestasi Akademik Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri) 2023 dan SNBP (Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi) 2023.
Di samping itu, Rektor UIN RIL juga memberikan penghargaan kepada 7 dosen di sana yang terpilih menjadi pembicara dalam (Annual International Conference on Islamic Studies) ke-22 di Surabaya.
(nah/nwy)