Eko, panggilan akrabnya, berasal dari keluarga dengan ekonomi bawah. Demi bekerja di Jepang, Eko melewati perjalanan yang cukup panjang.
Mimpinya pun tumbuh dari hobi menonton anime. Lewat animasi Jepang itu, Eko bertekad untuk meneruskan SMK di Jurusan Multimedia.
"Dari situ lah mimpi untuk ke Jepang semakin besar," ucap Eko dalam situs Vokasi Kemdikbud dikutip Rabu (10/5/2023).
Semasa SMK, Eko berusaha menyerap seluruh ilmu yang diberikan oleh para guru. Ia meyakini bahwa semua ilmu tersebut akan menuntunnya saat ia telah lepas dari bangku SMK.
Urungkan Niat Kuliah
Setelah lulus dari bangku SMK, kedua orang tua Eko menyuruhnya untuk meneruskan ke jenjang perguruan tinggi. Akan tetapi, karena Eko melihat perekonomian kedua orang tuanya yang semakin memburuk, Eko pun mengurungkan niatnya untuk melanjutkan studinya. Ia memilih mencari kerja untuk membantu perekonomian kedua orang tuanya.
"Saya lulus dari SMK itu tahun 2017. Nah, saya itu ditawari orang tua untuk kuliah tapi saya menolak karena alasan ekonomi. Setelah mengurungkan niat untuk kuliah, saya pun mulai mencari informasi tentang ketenagakerjaan di Jepang dan pihak sekolah juga terus membantu saya untuk mencari tahu hal tersebut," tutur Eko.
Sembari menunggu informasinya lengkap, Eko mulai mempersiapkan diri salah satunya dengan mengikuti kursus bahasa Jepang selama 4-5 bulan. Eko harus merogoh kocek sebesar 5 juta untuk mengikuti kursus tersebut.
Dapat Tawaran Kerja di Jepang
Kegigihan Eko pun berbuah manis setelah selesai kursus Eko mendapatkan tawaran wawancara di salah satu perusahaan Jepang dan dinyatakan lolos. Saat ini Eko telah bekerja di Tajimafarm salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan susu.
"Sebelum kerja di Jepang saya kerja di PT Nozomi. Dikarenakan saya ingin mengembangkan karier akhirnya saya mencari informasi tentang perusahaan di Jepang. Tahun 2022 saya diterima kerja di Jepang. Bagian yang saya pegang di sana bermacam-macam, tidak hanya yang berkaitan dengan multimedia saja, tetapi juga berkaitan dengan pengemasan dan lain sebagainya. Pengalaman yang saya dapatkan dulu ketika magang di salah satu perusahaan yang ada di Lombok bisa saya terapkan di sini," ucap Eko.
Topang Ekonomi Keluarga
Mimpi Eko satu persatu menjadi kenyataan. Salah satunya adalah bekerja di Jepang. Dari hasil keringatnya, kini Eko bisa menopang perekonomian keluarganya. Selain itu, Eko juga berhasil membeli tanah dan rumah dari jerih payahnya sendiri.
"Dulu orang tua pinjam uang ke sana kemari supaya saya bisa berangkat kerja ke Jepang. Kini saya memiliki penghasilan yang lumayan tinggi dan dari penghasilan itu saya belikan tanah, renovasi rumah, dan sekarang sedang menabung untuk memberangkatkan haji kedua orang tua. Semoga yang saya lakukan saat ini bisa membahagiakan kedua," tutur Eko.
(nir/nwk)