Mobil listrik Politeknik Negeri Jakarta (PNJ), akan tampil di ajang Hannover Messe 2023 di Jerman. Acara ini adalah salah satu pameran perdagangan terbesar di dunia, yang berfokus pada pengembangan industri.
Melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), mobil listrik PNJ akan ditampilkan di perhelatan akbar tersebut.
Produk bernama FLEX EV merupakan mobil listrik yang dikembangkan oleh dosen dan mahasiswa PNJ. Prototipe FLEX EV merupakan hasil kerja sama dari penerapan model pembelajaran berbasis proyek atau project based learning (PBL) antara dosen PNJ, mahasiswa, dan mitra industri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dosen Teknik Mesin sekaligus perwakilan delegasi yang akan berangkat ke Hannover Messe 2023, Sonki Prasetya, mengatakan bahwa FLEX EV merupakan kendaraan smart urban.
"Disebut FLEX EV untuk fleksibilitas pergerakan di kota," kata Sonki dalam situs Direktorat Jenderal Vokasi dikutip, Rabu (12/4/2023).
Menurut Sonki, generasi pertama FLEX EV dikembangkan sebagai alternatif sepeda motor yang ramah lingkungan untuk menambah keamanan dan kenyamanan. Dari sisi ukuran, FLEX EV bisa mengakomodasi padatnya kendaraan di jalanan Jakarta serta keterbatasan lahan parkir. FLEX EV juga leluasa menjangkau gang-gang kecil.
Sebagai kendaraan listrik, FLEX EV dinilai lebih terjangkau, namun cukup nyaman dan aman dibanding sepeda motor. FLEX EV sendiri dikembangkan dengan kecepatan maksimal 60 km/jam.
Di ajang Hannover Messe 2023, FLEX EV tidak akan ditampilkan secara fisik, tetapi dalam bentuk digital. Konten digital yang dikerjakan oleh tim mahasiswa dari Prodi Teknologi Informatika dan Komputer ini bisa dinikmati oleh para pengunjung melalui kacamata VR yang sudah disediakan.
PNJ Sedang Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik
FLEX EV merupakan salah satu dari tiga produk unggulan dalam ekosistem Electric Vehicle yang kini sedang dikembangkan di PNJ. Selain FLEX EV, PNJ juga akan menampilkan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Tenaga Surya (SPKLTS) serta bengkel konversi kendaraan listrik.
"Kami ingin menunjukkan bahwa kami sedang mengembangkan ekosistem kendaraan listrik sebagai bidang keunggulan yang ada di PNJ," kata Sonki.
Pengembangan kendaraan listrik FLEX EV termasuk dalam praktik Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Melalui PBL, dosen dan mahasiswa berkolaborasi bersama dengan industri dalam pengembangan FLEX EV yang sudah mulai dikembangkan sejak 2021 lalu. Total, ada 5 dosen dan 10 mahasiswa yang bekerja sama untuk membangun FLEX EV.
"Kemungkinan jumlahnya akan bertambah karena kami juga masih melakukan pengembangan untuk sistem keamanan yang akan dipasang di FLEX EV," kata Sonki.
"Untuk industri, keterlibatan mereka tidak hanya membantu dalam penyiapan spare part yang kami butuhkah, tetapi juga membantu tenaga teknis yang tidak bisa dikerjakan oleh mahasiswa," lanjutnya.
Harapnya, pelibatan para mahasiswa dan industri tersebut dapat menjadi portofolio sekaligus menguasai kompetensi yang diperlukan untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia nantinya.
"Kami juga berharap bisa membuka peluang kerja sama dengan industri atau institusi pendidikan yang berpartisipasi pada pameran ini," tutupnya.
(nir/nwk)