Puasa Ramadan memang memiliki segudang manfaat baik dalam ikatan dengan Tuhan dan juga kesehatan tubuh. Puasa dipercaya dapat membuat kadar gula darah stabil loh, kok bisa?
Dikutip dari laman Universitas Airlangga (Unair), Kamis (30/3/2023) Pakar Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Unair, dr Hermina Novida SpPD KEMD FINASIM setuju bila puasa menyimpan segudang manfaat. Terutama untuk fisik manusia.
Terkait gula darah, ia menjelaskan bila ketika puasa tubuh manusia mengalami resistensi insulin. Keadaan ini bisa terjadi karena menurunnya kemampuan insulin dalam merangsang penggunaan glukosa dalam tubuh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat detikers berpuasa satu hari penuh, asupan kalori yang masuk ke dalam tubuh tentu saja berkurang bukan. Hal itu juga berdampak pada kadar gula darah di dalam tubuh yang mengalami penurunan.
Akibatnya, tubuh akan membakar simpanan dalam bentuk lemak di hati yang dapat menurunkan berat badan. Nah, ternyata berat badanlah yang justru berperan pada tingginya kadar gula darah.
Sehingga ketika berat badan turun, kadar gula darah juga akan ikut turun.
Selain gula darah yang turun dan menjadi stabil, puasa juga bisa meningkatkan kadar Adenosine Monophosphate-Activated Protein Kinase (AMPK) dalam tubuh.
"Enzim ini merupakan salah satu regulator pusat keseimbangan homeostasis metabolik yang memiliki peran dalam mengatur glukosa dan lipid di dalam tubuh," ujar dr Hermina.
Enzim itu dapat memperbaiki sensitivitas atau kerja insulin terlebih ketika terjadi proses resistensi selama waktu berpuasa.
Cara Jaga Stabilitas Gula Darah
Meskipun menurun, detikers tetap harus menjaga stabilitas gula darah agar terjadi hal yang tak diinginkan. Cara yang paling ampuh dalam hal ini adalah memperhatikan asupan nutrisi di dalam tubuh.
Terkait hal ini, dr Hermina menyarankan tak mengonsumsi makanan yang memiliki porsi berlebihan terutama ketika berbuka puasa. Porsi yang berlebih dapat menjadi faktor kadar glukosa dalam tubuh meningkat pesat.
Dengan demikian, lebih baik memiliki makanan yang banyak mengandung serat berindeks glikemik rendah. Contohnya kacang-kacangan, buah kering, sereal, pasta hingga roti.
Cara kedua dalam menjaga stabilitas gula darah adalah menjaga jam makan agar tetap teratur. Walau malas, jangan pernah melewatkan sahur agar tubuh tetap memiliki cadangan energi ketika berpuasa.
"Jangan melewatkan makan sahur agar cadangan energi selama berpuasa mencukupi dan tidak terjadi kadar gula darah yang menurun secara drastis, atau dengan kata lain tetap stabil dan terjaga," tuturnya.
dr Hermina juga memberikan saran khusus bagi para penderita diabetes atau gula darah berlebih. Menurutnya untuk mengikuti puasa Ramadan lebih baik mendapat lampu hijau dan konsultasi terlebih dahulu pada dokter masing-masing.
Hal ini perlu dilakukan agar penderita diabetes mengalami penyesuaian dan tak terjadi hal yang berakibat buruk pada tubuh. Seperti timbulnya komplikasi dari hipoglikemia dan hiperglikemia.
"Penyandang diabetes hendaknya berkonsultasi dengan dokter sebelum berpuasa, termasuk untuk pengaturan obat-obatan dan insulin," pungkasnya.
Itulah penjelasan tentang puasa yang bisa membuat gula darah stabil dan jawabannya ya bisa. Tapi tetap dengan memperhatikan asupan dan jam makan serta jenis makanan yang baik ya detikers. Semoga bermanfaat!
(nwk/nwk)